Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Tentara Israel: Jangan Percaya Netanyahu

Brigade Al Qassam memperingatkan para warga Israel untuk waspada terhadap tindak-tanduk para pemimpin Israel yang tak peduli soal sandera

dok.
Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza. 

Brigade al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Tentara Israel: Jangan Percaya Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM - Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Perlawanan Hamas, pada Jumat (5/1/2024) menerbitkan sebuah video berisi pesan ke keluarga tentara Israel yang mereka tangkap di Jalur Gaza.

Dalam video tersebut, Brigade Al Qassam memperingatkan para warga Israel untuk waspada terhadap tindak-tanduk para pemimpin Israel.

“Peringatan kepada keluarga sandera IDF: Netanyahu tidak peduli jika semua sandera dibunuh,” kata pernyataan di video tersebut dimulai dengan kalimat dalam bahasa Arab, Inggris, dan Ibrani.

Baca juga: Pertahanankan Posisi di Khuzaa, Brigade Al-Qassam Ledakkan Ladang Ranjau di Pasukan Infanteri Israel

Sayap militer Hamas tersebut menjelaskan kalau Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tidak peduli pada para tawanan tentara Israel yang ditangkap Hamas dalam perang Gaza.

"Saudaranya sendiri (Netanyahu), Yunatan, terbunuh dalam operasi pembebasan sandera yang gagal."

“Dengan tindakannya sekarang, Netanyahu mengirimkan pesan yang jelas kepada Anda semua: ‘Ini saatnya bagi Anda untuk mengalami penderitaan dan rasa sakit yang sama seperti yang saya alami,'” bunyi teks tersebut lebih lanjut.

“Jangan percaya padanya,” tulis pernyataan di video tersebut.

Video tersebut juga menunjukkan beberapa tawanan Israel memohon kepada pemimpin Israel untuk membebaskan mereka sebelum mereka dibunuh secara brutal justru oleh pemboman IDF tanpa pandang bulu di Gaza.

Hamas diketahui telah berulang kali menerbitkan video tawanan Israel yang meminta mereka dibebaskan oleh rezim Israel.

Sejauh ini, yang para tawanan Israel dapatkan hanyalah rudal dan peluru artileri IDF yang menghantam tempat mereka ditahan.

Situasi di Palestine Square di Kota Gaza saat pembebasan tawanan perang Israel oleh Brigade Al-Qassam dan diserahkan ke Palang Merah, di Palestine Square, pusat Kota Gaza, pada 27 November 2023. Tampak sejumlah anggota pasukan Brigade AL-Qassam, sayap militer Hamas, target nomor satu Israel dalam bombardemen tanpa henti selama 50 hari, masih bisa ke luar dari sarangnya untuk melakukan pertukaran tawanan.
Situasi di Palestine Square di Kota Gaza saat pembebasan tawanan perang Israel oleh Brigade Al-Qassam dan diserahkan ke Palang Merah, di Palestine Square, pusat Kota Gaza, pada 27 November 2023. Tampak sejumlah anggota pasukan Brigade AL-Qassam, sayap militer Hamas, target nomor satu Israel dalam bombardemen tanpa henti selama 50 hari, masih bisa ke luar dari sarangnya untuk melakukan pertukaran tawanan. (Motasem A Dalloul/Middle East Monitor)

Tawanan Israel Justru Dibunuh IDF

Laporan kalau tentara IDF membunuh para tawanan warga Israel yang ditangkap kelompok milisi perlawanan Palestina memang kerap muncul dalam berbagai pemberitaan.

Terbaru, Brigade Al-Nasser Salah al-Din, sayap militer dari Komite Perlawanan Populer, mengatakan pada Selasa kalau akibat pemboman Israel, brigade tersebut kehilangan kontak dengan kelompok yang bertanggung jawab atas penahanan tawanan Israel di Gaza.

Brigade tersebut menegaskan, hal tersebut terjadi akibat pemboman brutal pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, pada malam tahun baru 2024.

Demikian pula, pada awal bulan Desember sayap militer gerakan Perlawanan Hamas, Brigade al-Qassam, mengumumkan telah kehilangan kontak dengan sekelompok pejuang Perlawanan yang menjaga lima pemukim Israel sebagai akibat dari agresi brutal Israel di Jalur Gaza.

Pada tanggal 23 Desember, juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengatakan lima tawanan Israel diperkirakan tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta di Jalur Gaza.

Keluarga para tawanan Israel yang ditahan oleh milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza dilaporkan makin gencar menyerukan agar pemerintah Israel segera mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan kelompok milisi perlawanan Palestina.

Tuntutan ini meningkat setelah insiden al-Shujaiya, di mana pasukan IDF menembak warga mereka sendiri yang berhasil kabur dari tahanan milisi perlawanan.

Meski dengan membuka baju dan mengibarkan bendera putih, tiga orang tawanan itu justru ditembaki IDF saat meminta pertolongan.

Pihak milisi perlawanan juga mengonfirmasi kematian beberapa tawanan Israel akibat pemboman yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Ribuan pemukim Israel turun ke jalan "Tel Aviv" pada tanggal 31 Desember, menyerukan pembebasan tawanan Israel dari Jalur Gaza dan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari jabatannya.

Penting untuk dicatat, pejabat gerakan Hamas, Osama Hamdan, pada 29 Desember, menekankan, negosiasi pertukaran tawanan hanya akan terjadi jika Israel melakukan gencatan senjata secara total di Gaza

"Para pemimpin pendudukan tidak akan melihat tahanan mereka hidup kecuali ada penghentian agresi terhadap Gaza secara komprehensif, dan negosiasi dilakukan sesuai dengan kepentingan dari rakyat kami," kata dia.

(oln/almydn/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved