Konflik Palestina Vs Israel
Berambisi Rebut Gaza, Israel Berdalih Tak Bisa Hidup di Timur Tengah jika Kalah Perang
Israel ingin merebut Jalur Gaza dan berdalih tidak bisa hidup di Timur Tengah jika kalah dari Hamas dalam perang yang sedang berlangsung.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti sebelum Israel berhasil mengalahkan Hamas.
Yoav Gallant menepis berita yang mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengalami kemunduran dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Selama tur yang dia lakukan di Jalur Gaza, di mana dia menilai situasi di sana bersama para pejuang Divisi 99, Gallant mengatakan kepada personel militer:
“Kami tidak mempunyai niat untuk menghentikan operasi di Gaza, dan keyakinan bahwa Israel sedang dalam perjalanan untuk menghentikan pertempuran adalah tidak benar,” katanya kepada personel militer Divisi 99 saat tur di Jalur Gaza, Selasa (2/1/2024).
"Tanpa hasil yang jelas, kami tidak akan bisa hidup di Timur Tengah," lanjutnya, dikutip dari Yedioth Ahronoth.
Yoav Gallant ditemani Wakil Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal Amir Baram, dalam tur tersebut.
Baca juga: Internal Israel Pecah Jika Perang Usai, Yoav Galant Ungkap Rencana Fase Operasi Pembersihan di Gaza
Yoav Gallant: Israel akan Kuasai Jalur Gaza
Yoav Gallant menyebutkan setidaknya dua tujuan jika berhasil mengalahkan Hamas, yaitu memusnahkan Hamas dan mengembalikan pemukim Israel ke Jalur Gaza, yang artinya Israel akan kembali menguasai wilayah kecil tersebut.
“Ada kebutuhan ganda untuk memenangkan pertempuran; menetapkan harga dan memastikan mereka (pemukim Israel) yang tinggal di dekat Jalur Gaza dapat kembali, dan kami bertekad untuk mencapai tujuan melelahkan untuk membunuh musuh serta menciptakan kenyataan di mana kami mengendalikan wilayah tersebut,” kata Yoav Gallant.
Menteri Pertahanan Israel itu membeberkan IDF akan segera mengubah jenis operasinya setelah meluncurkan operasi darat di Jalur Gaza selama beberapa minggu.
"Kami akan segera melakukan operasi dari jenis yang berbeda, dan operasi militer di Khan Yunis memiliki kenyataan yang berbeda,” katanya.

Baca juga: Departemen Luar Negeri AS Tegaskan Gaza Adalah Tanah Palestina, Sebut Israel Tak Berhak Usir Warga
Di wilayah Khan Yunis dan sekitarnya, Yoav Gallant mengatakan IDF melakukan upaya besar yang tidak ada hubungannya dengan operasi darat.
"Kami fokus pada terowongan tempat senior Hamas para pejabat bersembunyi. Kami akan menjangkau mereka dengan segala cara," klaim Yoav Gallant.
Ia juga memperingatkan sebuah operasi sedang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman di front utara melawan Hizbullah di Lebanon.
“Ancaman di front utara semakin meningkat dan kami akan memulai proses persiapan untuk menghadapinya,” kata Yoav Gallant, memperingatkan soal pertempuran melawan Hizbullah (militan Lebanon) yang mendukung Hamas di Lebanon.
“Hal ini sudah menjadi pemicu sehubungan dengan perkembangan di perbatasan dengan Lebanon,” lanjutnya.

Baca juga: Tentara Israel Lakukan Pengeboman Terhadap Markas Bulan Sabit Merah di Gaza, WHO: Tak Bisa Diterima
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.