Konflik Palestina Vs Israel
Departemen Luar Negeri AS Tegaskan Gaza Adalah Tanah Palestina, Sebut Israel Tak Berhak Usir Warga
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller menegaskan Gaza adalah tanah Palestina dan Israel tak berhak mengusir warga.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyerukan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan daerah kantong yang sudah terkepung itu.
Pernyataan tersebut dimaksudkan agar memberi jalan bagi Israel untuk "membuat gurun berkembang".
Smotrich menyampaikan komentar tersebut saat berbicara kepada Radio Tentara Israel pada hari Minggu (31/12/2023).
Atas pernyataan Smotrich ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) angkat bicara.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan Gaza adalah tanah Palestina.
Seharusnya, kata Miller, tidak ada perpindahan massal warga Palestina dari Gaza.
Baca juga: Tentara Israel Lakukan Pengeboman Terhadap Markas Bulan Sabit Merah di Gaza, WHO: Tak Bisa Diterima
"Kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel," kata Miller, dikutip dari Al Jazeera.
"Itulah masa depan yang kami cari, demi kepentingan Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya, dan dunia," jelasnya.
Komentar Hamas
Hamas juga ikut mengomentari soal pernyataan Smotrich yang ingin membuat pemukiman Israel di Gaza.
amas mengatakan seruan Smotrich untuk menggusur dua juta warga Palestina dan menahan sekitar 200.000 orang di Gaza adalah kejahatan perang yang disertai dengan agresi kriminal.
Baca juga: Israel Siaga Tinggi, Buntut Tewasnya Bos Hamas Saleh Al-Arouri
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menambahkan bahwa komunitas internasional dan PBB harus mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan Israel dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.
Sara Khairat, yang melaporkan untuk Al Jazeera dari Tel Aviv, mengatakan komentar Smotrich "terkait dengan narasi bahwa banyak orang mulai percaya bahwa Israel ingin menduduki kembali Gaza".
"Mendorong gagasan bahwa mereka ingin mengusir orang-orang Palestina," kata Khairat.
Sebagian besar warga Palestina mengungsi setelah Nakba berakhir di negara-negara tetangga Arab, dan para pemimpin Arab mengatakan tindakan apa pun yang dilakukan belakangan ini untuk menggusur warga Palestina tidak dapat diterima.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak segala tindakan yang memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.