Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bangun dari Mimpi Buruk, Tentara Israel Panik dan Tembaki Rekannya

Channel 12 Israel melaporkan seorang tentara Israel yang bangun dari mimpi buruk dan menembaki rekannya di sebuah kamar. Sejumlah tentara terluka.

Editor: Nuryanti
JACK GUEZ / AFP
Tentara Israel berkumpul di lokasi festival musik Supernova yang ditinggalkan setelah serangan militan Hamas pada 7 Oktober, dekat Kibbutz Reim di Israel selatan, pada 17 Desember 2023. -- Seorang tentara Israel dikabarkan menembaki rekannya setelah bangun dari mimpi buruk. 

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Channel 12 Israel, melaporkan insiden seorang tentara Israel yang menembaki rekannya setelah bangun dari mimpi buruk pada Senin (25/12/2023).

Channel 12 Israel mengungkap kejadian tersebut pada Rabu (27/12/2023).

Beberapa tentara Israel terluka akibat penembakan itu.

"Seorang tentara dari Brigade Pasukan Terjun Payung yang kembali dari Jalur Gaza menembaki rekan-rekannya setelah terbangun dari mimpi buruk, menyebabkan sejumlah orang terluka," lapor Channel 12 Israel.

"Beberapa tentara yang tidur dengan tentara itu di salah satu kamar di Ashkelon, terluka ringan akibat pecahan peluru setelah tembakan yang tiba-tiba," lanjutnya.

Baca juga: Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang

Sebelum menembaki rekannya, tentara itu menerima perawatan di sebuah pusat di Ashkelon, setelah kembali dari perang di Jalur Gaza.

Ia kemudian bangun dari mimpi buruk dan menembak secara acak, melukai rekan-rekannya dengan pecahan peluru dari tembakannya.

Menurut saluran tersebut, insiden tersebut dirujuk untuk diselidiki oleh Kementerian Pertahanan Israel.

"Tentara Israel memutuskan untuk tidak menyelidiki tentara yang melepaskan tembakan pada saat ini karena kondisi kesehatannya. Penyelidikan akan dilakukan jika hal ini memungkinkan," lapor Channel 12 Israel, mengutip pendapat pejabat medis Israel.

Seorang tentara Israel mengatakan komandannya akan mendampingi perawatan mereka yang terluka.

"Komandan mendampingi tentara bersama dengan pejabat medis dan memastikan perawatan yang tepat untuk setiap prajurit," lapor Channel 12 Israel mengutip pernyataan tentara Israel.

Seorang pria berjalan melewati puing-puing di sebuah bangunan yang rusak berat selama serangan Israel di kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina dekat kota utara Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada 26 Desember 2023.
Seorang pria berjalan melewati puing-puing di sebuah bangunan yang rusak berat selama serangan Israel di kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina dekat kota utara Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada 26 Desember 2023. (Zain JAAFAR / AFP)

Baca juga: Gangguan Psikologis Hantui Tentara Israel, 18 Persen dari 2.816 IDF Alami PTSD

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved