Perang Israel-Gaza: Harga perdamaian bagi Israel dan Palestina
Dengan puluhan ribu orang sudah menjadi korban perang antara Israel dan Palestina, banyak pula yang menyuarakan perdamaian sebagai…
Di antara foto-foto keluarga, saya mengenali ibunya, Vivian Silver, yang merupakan salah satu juru kampanye terkemuka Israel yang memperjuangkan perdamaian dengan Palestina.
Vivian saat itu berada di rumah keluarganya di kibbutz Be'eri, di perbatasan dengan Gaza, ketika Hamas menyerang pada 7 Oktober.
Pertama kali saya bertemu Yonatan, beberapa hari setelah kibbutz mereka diserang Hamas, ia sempat berharap ibunya dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Ketika dia mendengar sirene serangan udara di Tel Aviv, dia menelepon Vivian.
Mereka beralih ke WhatsApp ketika mereka mendengar tembakan dan ledakan di Kibbutz, berharap jika dia tidak bersuara, Hamas akan melewati rumah itu.
Ia membacakan pesan-pesan yang mereka kirim, pertama ada beberapa humor gelap yang tiba-tiba menjadi serius dan penuh cinta ketika Vivian menyadari pembantaian sedang terjadi.
"Dia [ibu] menulis kepada saya, mereka ada di dalam rumah, saatnya untuk berhenti bercanda dan mengucapkan selamat tinggal," kata Yonatan kepada saya.
"Dan saya menulis kembali bahwa 'Saya mencintaimu, ibu. Saya tidak punya kata-kata lain, saya bersamamu'. Kemudian dia menulis, Saya merasakanmu'. Dan kemudian itu saja, itulah pesan terakhir."
Keesokan harinya, saya mengunjungi rumah Vivian di Kibbutz dan melihat bangunannya terbakar.
Para penyelidik membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menemukan sisa-sisa tubuh Vivian Silver di abu yang tertinggal di ruang aman. Yonatan telah berhenti dari pekerjaannya sebagai pekerja sosial untuk mengkampanyekan perdamaian.
"Mereka datang ke negara saya dan membunuh ibu saya karena kami tidak berdamai. Jadi, bagi saya, ini hanya membuktikan bahwa kita membutuhkannya," katanya.
"Itu bisa berjalan dengan baik [maupun buruk]. Tragedi seperti ini menciptakan perubahan dalam masyarakat di dunia. Dan saya percaya bahwa itu dapat mengarah ke masa depan yang lebih baik."
Issa Amro
Issa Amro adalah seorang aktivis Palestina di Hebron, Tepi Barat. Kota itu dianggap suci oleh umat Islam dan Yahudi karena merupakan tempat pemakaman nabi Ibrahim atau Abraham.
Lokasi itu menjadi titik terang selama beberapa dekade.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.