Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lebih dari 20 Negara Gabung Koalisi Laut Merah Bentukan AS, Lawan Ancaman Houthi Yaman

Koalisi Laut Merah dimaksudkan untuk melawan ancaman kelompok Houthi yang berbasis di Yaman.

Penulis: Nuryanti
Khaled Ziad / AFP
Ilustrasi - Kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha Yaman yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat pada 12 Desember 2023. Koalisi Laut Merah dimaksudkan untuk melawan ancaman kelompok Houthi yang berbasis di Yaman. 

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 20 negara telah bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melindungi pengiriman di Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman.

Hal ini disampaikan juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, Kamis (21/12/2023).

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah berulang kali menargetkan kapal-kapal di jalur pelayaran penting dengan serangan yang mereka katakan untuk mendukung warga Palestina di Gaza, tempat Israel memerangi kelompok Hamas.

“Saat ini ada lebih dari 20 negara yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam koalisi," ujar Mayor Jenderal Pat Ryder kepada wartawan, Kamis, dilansir NDTV.

Ryder mengatakan, Houthi menyerang kesejahteraan ekonomi dan kemakmuran negara-negara di seluruh dunia yang secara efektif menjadi 'bandit' di sepanjang jalan raya internasional yaitu Laut Merah.

Baca juga: Daftar Negara yang Gabung Satgas Maritim Laut Merah Buatan AS, Arab Saudi dan UEA Tidak Ikut-ikutan

Diberitakan Al Jazeera, koalisi ini dimaksudkan untuk melawan ancaman kelompok Houthi yang berbasis di Yaman.

Houthi berjanji akan menyerang semua kapal komersial yang datang ke dan dari Israel.

Namun, Ryder menolak menyebutkan negara-negara yang telah bergabung dengan Koalisi Laut Merah.

“Kami akan mengizinkan negara-negara lain, tunda mereka untuk membicarakan partisipasi mereka," katanya.

Setidaknya 12 negara yang diketahui bergabung yakni Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pentagon mengatakan Yunani dan Australia juga telah bergabung.

Baca juga: Rugi Besar, Israel Tarik Brigade Golani dari Gaza, Hamas Unggul Lawan Pasukan Elit

Ilustrasi - Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis pada 20 November 2023.
Ilustrasi - Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis pada 20 November 2023. (Media/Handout Militer Houthi)

Para analis mengatakan, lebih banyak negara Arab perlu berpartisipasi untuk mengoptimalkan efektivitas koalisi.

Ryder pun menyampaikan, setiap negara akan berkontribusi sesuai kemampuannya.

“Dalam beberapa kasus, hal itu mencakup kapal."

"Dalam kasus lain, bisa mencakup staf atau jenis dukungan lainnya,” jelas dia.

Sebagai informasi, Amerika Serikat mengumumkan koalisi multinasional Laut Merah pada Senin (18/12/2023).

Sementara itu, Houthi memperingatkan dua hari kemudian bahwa mereka akan menyerang balik jika diserang.

Baca juga: Ancaman Houthi Bikin Satpam Bersenjata Panen Emas di Laut Merah, AS Tawarkan Jasa Marinir Terlatih?

Di sisi lain, Dewan Keamanan PBB kembali menunda pemungutan suara mengenai resolusi yang mendesak peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah satu hari perundingan yang intens.

Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai resolusi yang mendesak peningkatan bantuan ke Gaza setelah negosiasi intensif dan beberapa penundaan.

Kini, lebih dari 576.000 warga Palestina di Gaza, sekitar seperempat jumlah penduduk Gaza, menghadapi 'bencana kelaparan dan kelaparan'.

Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina.
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. (JACK GUEZ / AFP)

Israel terus membombardir Gaza, dengan lebih banyak korban dilaporkan di kamp pengungsi Rafah, Khan Younis, dan Nuseirat.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, seorang penembak jitu menembak mati seorang pekerja medis di Rumah Sakit al-Awda di Gaza utara, yang dikepung oleh pasukan Israel.

Sebanyak 20.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

Sementara, korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai hampir 1.140 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved