Konflik Palestina Vs Israel
Rencana Israel Bangun Tembok Anti-Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir, Dibangun usai Perang Berakhir
Israel akan membangun tembok anti-terowongan di dekat perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.
TRIBUNNEWS.COM - Israel berencana membangun tembok anti-terowongan bawah tanah di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Tembok anti-terowongan itu akan dibangun di Poros Philadelphia.
Adapun Poros Philadelphia adalah jalur sempit di wilayah Jalur Gaza.
Poros Philadelphia membentang sepanjang 14 km (8,7 mil) di sepanjang perbatasan antara wilayah Gaza dan Mesir.
Israel akan membangun tembok tersebut setelah berakhirnya perang di Gaza.
Delegasi Israel dikabarkan telah melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan pembangunan tembok tersebut.
“Rakyat Mesir memahami kebutuhan keamanan Israel akan hal ini,” ujar penyiar Radio Angkatan Darat yang mengutip seorang pejabat keamanan Israel, Minggu (17/12/2023), dilansir Anadolu Agency.
Baca juga: Pasukan Israel Dilanda Infeksi Luka yang Tak Mempan Diobati, Gara-gara Tanah dan Lumpur Gaza?
Mesir disebut berulang kali mengatakan bahwa tidak ada terowongan bawah tanah di wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza.
Namun, Israel percaya terowongan bawah tanah adalah kunci operasi Hamas di medan perang.
“Israel takut akan keberadaan terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai perpanjangan dari Poros Philadelphia,” kata saluran Israel i24News.
Israel Klaim Temukan Terowongan Besar
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menemukan sebuah terowongan besar di Gaza, dekat dengan tempat yang dulunya merupakan jalur penyeberangan sibuk ke Israel.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana pengawasan Israel melewatkan persiapan yang dilakukan Hamas.
Pintu masuk ke terowongan hanya berjarak beberapa ratus meter dari persimpangan Erez yang dijaga ketat dan pangkalan militer Israel di dekatnya.
Baca juga: Rudal Presisi Hizbullah Hantam Dua Peluncur Iron Dome Israel Hingga Rusak Parah

Militer Israel mengatakan, terowongan itu membentang lebih dari empat kilometer (2½ mil), terhubung dengan jaringan terowongan yang luas di seluruh Gaza dan cukup lebar untuk dilewati mobil.
Terowongan tersebut memfasilitasi transit kendaraan, militan Hamas, dan pasokan dalam persiapan serangan 7 Oktober 2023.
Hari itu, para militan disebut menggunakan granat berpeluncur roket untuk menerobos bagian tembok dekat penyeberangan Erez dan menyerbu pangkalan tersebut.
Itu adalah salah satu dari beberapa tempat di sepanjang tembok perbatasan di mana para militan dengan mudah menerobos pertahanan keamanan Israel.
Baca juga: Mesir Marah Poros Philadelphia Dibom Israel, Tolak Kerahkan Pasukan Gabungan di Perbatasan Gaza
Juru bicara militer, Mayor Nir Dinar, mengatakan dinas keamanan Israel tidak mengetahui tentang terowongan tersebut sebelum tanggal 7 Oktober.
Sebab, pertahanan perbatasan Israel hanya mendeteksi terowongan yang dimaksudkan untuk memasuki Israel.
“Sejauh yang saya tahu, terowongan ini tidak melintasi Gaza ke Israel dan berhenti dalam jarak 400 meter dari perbatasan, artinya indikator tidak akan menunjukkan bahwa terowongan sedang dibangun,” ungkap Dinar, Minggu, dikutip dari AP News.
Ia menambahkan bahwa pintu masuk, berupa bukaan semen melingkar yang mengarah ke lorong besar, terletak di bawah garasi, menyembunyikannya dari drone Israel dan citra satelit.

Baca juga: Hamas Respons Israel yang Mau Pertukaran Tahanan Lagi: Rilis Video Sandera yang Memohon Dibebaskan
Diberitakan Al Jazeera, kini setidaknya 100 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza dalam satu hari dan ratusan lainnya terluka.
Lalu, pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertempuran telah ditunda lagi dan dilaporkan akan dilaksanakan besok, seiring dengan berlanjutnya negosiasi untuk mencegah veto Amerika lainnya.
Pemberontak Houthi di Yaman bersumpah akan terus melancarkan serangan terhadap kapal komersial setelah AS mengumumkan pembentukan koalisi untuk berpatroli di Laut Merah.
Setidaknya 19.667 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai hampir 1.140 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.