Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Kunjungi UEA dan Arab Saudi, Bahas Perang Israel-Hamas hingga Jamu Presiden Iran di Moskow

Kunjungan Vladimir Putin ke Timur Tengah pertama kali diumumkan oleh Penasihat Urusan Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov pada Senin (4/12/2023).

Vyacheslav PROKOFYEV / POOL / AFP
Foto kolam renang yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada upacara penerimaan kredensial dari duta besar asing yang baru diangkat untuk Rusia di Kremlin di Moskow pada 4 Desember 2023. 

Hingga hari ini, Rabu (6/12/2023), korban tewas di Gaza akibat serangan Israel meningkat menjadi 16.248, termasuk 7.112 anak-anak.

Di antaranya termasuk 7.112 anak-anak, 4.885 perempuan, menurut catatan resmi di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.

Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 16.248 orang, Selasa (5/12/2023).

“Para korban termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 perempuan, sementara lebih dari 43.616 lainnya terluka,” pernyataan dari media di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı. 

Buronan ICC

Putin belum banyak melakukan perjalanan internasional sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada bulan Maret.

Baik UEA maupun Arab saudi belum ikut menandatangani perjanjian ICC.

Artinya, UEA dan Arab Saudi tidak wajib menangkap Putin jika pemimpin Rusia itu memasuki wilayah mereka.

Dilansir Times of Israel, Putin menjadi buronan ICC atas kejahatan perang.

ICC menuduh Putin bertanggung jawab secara pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina.

Sejak surat perintah penangkapan itu dikeluarkan, Putin memilih untuk tidak menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan.

Presiden Rusia mengunjungi Tiongkok pada bulan Oktober dan baru-baru ini melakukan beberapa perjalanan ke negara-negara bekas Soviet.

Baca juga: Setelah Ketemu Vladimir Putin, Kim Jong Un Lanjutkan Rencana Luncurkan Satelit Mata-mata ke Orbit

Jumlah Pasukan Rusia Ditambah

Perang Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022, masih berlanjut sampai sekarang.

Seiring invasi Moskow ke Ukraina memasuki bulan ke-22, belum lama ini Putin memerintahkan militer menambah jumlah pasukannya sampai mencapai level maksimum, yakni sebanyak 170.000 tentara.

Kremlin menguraikan bahwa keputusan Putin diambil pada Jumat (1/12/2023) dan segera diberlakukan.

Dengan bertambahnya bala tentara Rusia, kekuatan angkatan bersenjata Rusia sekarang mencapai 1,32 juta personel militer.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved