Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Diam-diam Ingin Ubah Gaza jika Israel Kalahkan Hamas, PLO Tolak Jadi Boneka

AS diam-diam berencana mengubah Jalur Gaza jika Israel berhasil mengalahkan Hamas. AS akan mengubah PLO sebelum diminta memerintah Jalur Gaza.

MICHAEL CIAGLO / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES MELALUI AFP
PUEBLO, COLORADO - 29 NOVEMBER: Presiden AS Joe Biden berbicara tentang Bidenomics di CS Wind pada 29 November 2023 di Pueblo, Colorado. --- AS berencana mengubah Jalur Gaza jika Hamas kalah dalam pertempuran melawan Israel. 

Bagian penting dari rencana itu adalah peningkatan keamanan dari AS kepada PLO di Jalur Gaza nantinya.

AS berharap dapat menciptakan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel secara damai.

Dalam rencananya, AS akan menempatkan koordinator keamanan di Jalur Gaza melalui Biro Narkotika Internasional dan Urusan Penegakan Hukum Departemen Luar Negeri AS.

Sebelumnya, AS juga menugaskan koordinator keamanannya untuk menasehati pasukan keamanan Palestina di masa lalu.

“Pada akhirnya, kami ingin memiliki struktur keamanan Palestina di Gaza pasca-konflik,” kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.

Hambatan

Meski demikian, semua rencana itu akan menghadapi banyak hambatan, termasuk kecurigaan Israel dan kritik dari negara-negara Arab.

Saat ini, yang masih menjadi kekhawatiran AS adalah ketidaktahuan akan seberapa besar kekuatan Hamas yang mungkin tetap ada di Jalur Gaza bahkan setelah perang berakhir.

"Yang belum diketahui adalah apa sebenarnya yang tersisa dari Hamas di Gaza," kata pejabat AS itu.

Meski jumlah anggota Hamas sedikit, namun akses persenjataan dan kemampuan tempur mereka telah diperhitungkan oleh negara lain yang memilih tidak terlibat perang.

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 4 Desember 2023, menunjukkan sebuah tank Israel menembaki wilayah Palestina di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel telah memperluas perang daratnya terhadap Hamas hingga ke selatan Gaza, kata para saksi mata pada tanggal 4 Desember, meskipun ada kekhawatiran global atas meningkatnya kematian warga sipil dan kekhawatiran konflik akan menyebar ke tempat lain di Timur Tengah.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 4 Desember 2023, menunjukkan sebuah tank Israel menembaki wilayah Palestina di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.500 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (5/12/2023), lebih dari 1,8 juta orang mengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved