Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam: Israel Tarik Mundur 70 Persen Pasukan dari Gaza Utara, Taktik 3 Wilayah Percuma

Strategi Israel membagi Gaza membagi 3 wilayah tidak efektif membatasi pergerakan Hamas dan Brigade Al Qassam

AFP/SAID KHATIB
Pejuang dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, menghadiri upacara peringatan pemimpin brigade Ibrahim Abu Al-Naja di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Juni 2017, setelah dia tewas dalam "ledakan yang tidak disengaja" di awal bulan. Hamas pekan ini memperingati 10 tahun sejak mengambil alih kekuasaan di Gaza, di mana daerah kantong Palestina tersebut menghadapi risiko konflik dan menghadapi pemadaman listrik, kemiskinan dan blokade Israel, kata para analis dan pejabat. (SAID KHATIB/AFP) *** Local Caption *** Sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al Qassam 

Menurut ‘sumber utama’ yang tidak disebutkan namanya di Brigade Al-Qassam, operasi darat Israel kini telah berpindah ke selatan, bersamaan dengan ‘operasi manuver terbatas’ di utara.

Menurut sumber tersebut, penarikan militer IDF dari utara, diperkirakan mencapai 70 persen dari seluruh pasukan Israel, dimulai selama gencatan senjata kemanusiaan sementara, yang berakhir pada Jumat kemarin.

Menurut sumber tersebut, penarikan mundur pasukan ini dipercepat dalam dua hari terakhir.

Laporan menambahkan, mundurnya pasukan Israel di bawah perlawanan dan serangan yang menghantam keras oleh milisi Perlawanan Palestina.

"Serangan tersebut meliputi penghancuran beberapa tank militer Israel, buldoser militer, dan beberapa pengangkut personel, Namer, di wilayah Beith Lahia dan Beit Hanoun, dalam 24 jam terakhir," tulis laporan tersebut.

Serangan dari milisi perlawanan Palestina ini dilakukan menggunakan peluru Yassin-105, peluru TBG, peluru Tandem, peluru mortir, dan alat peledak.

Di selatan, Brigade Al-Qassam cabang Khan Yunis, yang dianggap sebagai salah satu unit Qassam terkuat, telah mengumumkan beberapa operasi, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel yang maju.

Strategi militer Israel saat ini tampaknya berfokus pada pembagian Jalur Gaza menjadi tiga wilayah: utara, tengah, dan selatan.

Hanya, strategi ini dianggap percuma untuk membatasi pergerakan para milisi perlawanan Palestina.

"Upaya pemecahan ini, jika berhasil, akan berdampak pada (terbatasnya) pergerakan bebas warga Palestina yang sudah terhambat dalam upaya melarikan diri dari kengerian perang. Namun kecil kemungkinannya (pembagian tiga wilayah) akan berdampak pada pergerakan para pejuang milisi itu sendiri, yang sebagian besar beroperasi dari terowongan bawah tanah," tulis ulasan PC.

(oln/PC/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved