Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Berlanjut, Vladimir Putin Tambah Jumlah Angkatan Bersenjata Rusia hingga 170.000 Tentara

Seiring invasi Moskow ke Ukraina memasuki bulan ke-22, Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini memerintahkan militer menambah pasukannya.

Editor: Daryono
MIKHAIL KLIMENTYEV / POOL / AFP
Foto yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ilmuwan muda di Taman Sains dan Seni Sirius di wilayah selatan Krasnodar pada 29 November 2023. - Seiring invasi Moskow ke Ukraina memasuki bulan ke-22, Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini memerintahkan militer menambah pasukannya. 

Penambahan 137.000 tentara sebelumnya, yang diperintahkan oleh Putin pada Agustus 2022.

Dengan demikian, menjadikan jumlah militer sekitar dua juta personel dan sekitar 1,15 juta tentara.

Dikutip dari AP News, Desember lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan bahwa negaranya membutuhkan kekuatan 1,5 juta "untuk menjamin pemenuhan tugas guna menjamin keamanan Rusia.

Saat itu, ia tidak mengatakan kapan kekuatan militer akan mencapai jumlah tersebut.

Kremlin sebelumnya menganggap jumlah pasukannya cukup.

Baca juga: Tentara Rusia Berjudi Nyawa di Avdiivka: Maju Kena Artileri Ukraina, Mundur Disambar Peluru Komandan

Foto yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ilmuwan muda di Taman Sains dan Seni Sirius di wilayah selatan Krasnodar pada 29 November 2023.
Foto yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ilmuwan muda di Taman Sains dan Seni Sirius di wilayah selatan Krasnodar pada 29 November 2023. (MIKHAIL KLIMENTYEV / POOL / AFP)

Tetapi perhitungannya berubah setelah harapan kemenangan cepat atas Ukraina – yang diinvasi Rusia pada Februari 2022 – hancur oleh perlawanan sengit.

Rusia telah melakukan berbagai upaya untuk menambah kekuatan angkatan bersenjatanya.

Termasuk dengan menyusun wajib militer, memobilisasi pasukan cadangan, membentuk batalion sukarelawan, dan menjalankan kampanye untuk menarik lebih banyak pria agar mendaftar.

Semua pria Rusia berusia 18 hingga 27 tahun (atau usia 18-30 tahun mulai 1 Januari 2024) harus menjalani wajib militer selama satu tahun.

Namun, banyak yang menghindari wajib militer karena alasan kesehatan atau penundaan yang diberikan kepada mahasiswa.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved