Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mahasiswa Keturunan Palestina yang Ditembak di Vermont AS Buka Suara, Ungkap Kronologi Kejadian

Salah satu mahasiswa Palestina yang ditembak pria kulit putih di AS, telah keluar dari rumah sakit dan menceritakan kengerian yang dihadapinya.

Penulis: Tiara Shelavie
ABC
Kinnan Abdalhamid dan ibunya, Tamara Tamimi. Salah satu mahasiswa Palestina yang ditembak pria kulit putih di AS, telah keluar dari rumah sakit dan menceritakan kengerian yang dihadapinya. 

Ia ditangkap Minggu malam dan didakwa melakukan penembakan terhadap mahasiswa di luar kediamannya.

Foto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh Institute for Middle East Understanding ini menunjukkan Hisham Awartani, Tahseen Ali, dan Kenan Abdulhamid, yang ditembak saat dalam perjalanan menuju makan malam keluarga. Tiga mahasiswa keturunan Palestina terluka pada tanggal 25 November 2023, dalam penembakan di kota Burlington, Vermont, Amerika Serikat bagian timur laut, dalam apa yang menurut polisi tampaknya merupakan “kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian.” Penembaknya, yang masih berkeliaran, digambarkan oleh polisi sebagai
Foto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh Institute for Middle East Understanding ini menunjukkan Hisham Awartani, Tahseen Ali, dan Kenan Abdulhamid, yang ditembak saat dalam perjalanan menuju makan malam keluarga. Tiga mahasiswa keturunan Palestina terluka pada tanggal 25 November 2023, dalam penembakan di kota Burlington, Vermont, Amerika Serikat bagian timur laut, dalam apa yang menurut polisi tampaknya merupakan “kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian.” Penembaknya, yang masih berkeliaran, digambarkan oleh polisi sebagai "seorang pria kulit putih dengan pistol." (AFP)

Baca juga: 3 Mahasiswa Keturunan Palestina Ditembak di Vermont AS, Pelaku Serang Korban Tanpa Berkata Apa-apa

Pengacaranya mengajukan pengakuan tidak bersalah atas tiga tuduhan percobaan pembunuhan.

Hakim memerintahkan Eaton ditahan tanpa jaminan.

Abdalhamid, yang mengatakan dia adalah seorang teknisi medis darurat (EMT) terlatih, menceritakan bagaimana dia melarikan diri dari tempat kejadian untuk meminta bantuan setelah penembakan.

Ia bersembunyi di halaman belakang rumah di dekatnya.

“Saya yakin sepenuhnya bahwa kedua teman saya tewas karena mereka ditembak dari jarak dekat dan sepertinya dengan maksud membunuh, jadi saya pikir dia mungkin akan menembak mereka lagi,” katanya.

Motif penembakan masih dalam penyelidikan.

Namun, Kepala Polisi Burlington, Jon Murad, mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu.

"Dalam momen seperti ini, tidak ada yang dapat melihat kejadian ini dan tidak curiga bahwa ini mungkin merupakan kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian," ujarnya.

Penembakan itu terjadi di tengah meningkatnya insiden bias terhadap warga Arab, Muslim, dan Yahudi di AS seputar perang antara Israel dan Hamas.

Ibu Abdalhamid, Tamara Tamimi, sebelumnya mengatakan kepada ABC News bahwa dia bersyukur bahwa putranya hanya menderita luka ringan tetapi perjalanan emosionalnya untuk sembuh baru saja dimulai.

Kinnan Abdalhamid dan ibunya, Tamara Tamimi
Kinnan Abdalhamid dan ibunya, Tamara Tamimi (ABC)

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Penembakan 3 Mahasiswa Keturunan Palestina di Vermont AS

"Dan saat ini, sejujurnya saya merasa tidak ada warga Palestina yang aman di mana pun."

"Jadi ini benar-benar menakutkan."

"Benar-benar membuat trauma," kata Tamimi.

Dua teman Abdalhamid, Awartani dan Ahmed, mengalami luka yang lebih serius.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved