Siap Kunjungi Israel dan Tepi Barat, Antony Blinken Bahas Hak Israel untuk Bela Diri

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, akan mengunjungi Israel, Tepi Barat, dan UEA minggu ini setelah keputusan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas Palestina diperpanjang dua hari hingga Rabu (29/11/2023).

Blinken akan mendorong lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza dan membantu menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.

"Di Israel dan Tepi Barat, Blinken akan membahas hak Israel untuk mempertahankan diri sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam pernyataan pada Senin (27/11/2023).

Blinken juga akan mengupayakan kelanjukan pembebasan sandera yang tersisa dan mempercepat bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri AS itu akan membahas prinsip-prinsip Gaza pasca-konflik serta perlunya membentuk negara Palestina yang berdaulat dan mencegah konflik meluas, dikutip dari AP News.

Sementara di Tepi Barat, Blinken diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Otoritas Pembebasan Palestina (PLO), Mahmoud Abbas.

Baca juga: Seruan Boikot Produk Terafiliasi Israel, Apindo: Kenyataannya Berdampak Pada Produk Indonesia

Blinken dan pejabat AS lainnya mengatakan, mereka yakin PLO harus memainkan peran penting dalam mengatur Gaza pasca-konflik.

Setelah mengunjungi Israel dan Tepi Barat, Blinken akan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab untuk berdiskusi dengan para pemimpin regional yang akan berada di Dubai untuk menghadiri KTT iklim COP28.

Antony Blinken Hadiri Pertemuan NATO

Baca juga: Foto-foto Warga Palestina Rayakan Pembebasan Tawanan Perang Israel-Hamas

Antony Blinken akan tiba di Israel setelah berpartisipasi dalam pertemuan para menteri luar negeri Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama Eropa di Skopje.

Di Brussels, Antony Blinken akan menghadiri pertemuan NATO selama dua hari pada pada 28-29 November 2023.

Agenda itu merupakan pertemuan tingkat menteri luar negeri pertama Dewan NATO-Ukraina, sebuah badan yang dibentuk oleh anggota NATO pada pertemuan puncak terakhir mereka untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi serta membantu mempersiapkan Ukraina menghadapi keanggotaan akhirnya sebelum bergabung NATO.

“Sekutu akan terus mendukung pertahanan Ukraina sampai Rusia menghentikan perang agresinya,” kata Jim O'Brien, diplomat utama AS untuk Eropa.

Pertemuan NATO juga akan membahas ketegangan di Balkan Barat.

Sejumlah negara Balkan meminta agar NATO meningkatkan kehadiran militernya sebagai tanggapan atas kekhawatiran permusuhan antara Serbia dan Kosovo, yang dapat meningkat menjadi konflik langsung.