Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perjalanan Panjang Gencatan Senjata Israel-Hamas: Melibatkan Qatar, Mesir, dan AS

Di balik proses gencatan senjata Israel-Hamas, beginilah negosiasi yang melibatkan Qatar, AS, dan Mesir berlangsung.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AHMAD GHARABLI / AFP
Warga Palestina, Muhammad Abu Al-Humus, mantan tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza, mencium ibunya saat kembali ke rumahnya di Yerusalem timur, pada 28 November 2023. Di balik proses gencatan senjata Israel-Hamas, beginilah negosiasi yang melibatkan Qatar, AS, dan Mesir berlangsung. 

Para pejabat AS berdebat dengan Israel apakah serangan darat harus ditunda.

Pihak Israel berpendapat bahwa persyaratan yang ada tidak cukup tegas untuk menunda serangan darat karena tidak ada bukti para tawanan masih hidup.

Israel meningkatkan serangan daratnya ke Gaza tiga hari kemudian, atau pada 27 Oktober.

30 Oktober

Menurut militer Israel, tawanan kelima, seorang tentara bernama Ori Megidish, diselamatkan pada tanggal 30 Oktober dalam serangan darat di Gaza.

Juru bicara Hamas mengatakan tentara tersebut tidak ditahan oleh kelompoknya.

Ada kemungkinan dia ditahan oleh warga sipil atau pihak tertentu di Gaza.

Negosiasi Berminggu-minggu

Selama tiga minggu berikutnya, Joe Biden terlibat dalam pembicaraan terperinci soal pembebasan tawanan.

Hamas diminta memberikan daftar tawanan yang ditahan, informasi identitas mereka, dan jaminan pembebasan.

Presiden AS Joe Biden menunggu pertemuan dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari terakhir Pekan Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, pada 17 November 2023. Gaza dan Israel Tepi Barat pada akhirnya harus
Presiden AS Joe Biden menunggu pertemuan dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari terakhir Pekan Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, pada 17 November 2023. Gaza dan Israel Tepi Barat pada akhirnya harus "bersatu kembali" di bawah Otoritas Palestina yang baru, kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah opini pada tanggal 18 November 2023, ketika pertanyaan muncul mengenai masa depan wilayah tersebut setelah Israel mencapai tujuannya untuk menghancurkan kelompok militan Hamas. (Brendan Smialowski / AFP)

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Terbelah Soal Israel, Amerika Serikat Bakal Akui Kemerdekaan Palestina?

Prosesnya memakan waktu lama dan terkadang berjalan sangat lambat.

Komunikasi sulit dilakukan, dan pesan harus disampaikan dari Doha atau Kairo ke Gaza dan kembali lagi sebelum disampaikan ke Israel dan Amerika Serikat, menurut para pejabat.

Berdasarkan perjanjian yang mulai terbentuk, perempuan dan anak-anak yang ditawan akan dibebaskan pada tahap pertama, bersamaan dengan pembebasan tahanan Palestina dari pihak Israel.

Israel bersikeras bahwa Hamas memastikan semua perempuan dan anak-anak ikut serta dalam fase ini.

Hamas mengatakan mereka bisa menjamin 50 orang pada tahap pertama namun menolak memberikan daftar rinci para tawanan.

9 November 2023

Direktur CIA William J. Burns bertemu di Doha dengan pemimpin Qatar dan direktur Mossad, David Barnea untuk membahas perjanjian pertukaran tahanan.

Hambatan utama pada saat itu adalah Hamas belum mengidentifikasi siapa yang ditahan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved