Konflik Palestina Vs Israel
Israel Diduga Pecat 2 Perwira, Pasukannya Ketahuan Kabur saat Disergap Hamas
Media Israel Yedioth Ahronoth mengabarkan Israel dikabarkan pecat 2 perwira karena pasukannya mundur saat disergap Hamas sebelum gencatan senjata.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Israel dikabarkan memecat dua anggota militer, yaitu seorang komandan batalion tempur dan wakilnya karena mundur sebelum disergap oleh kelompok Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza sebelum gencatan senjata 4 hari dimulai.
Media Yedioth Ahronoth mengatakan, komando militer memecat dua perwira dari unit tempur itu pada puncak operasi darat, menjelang gencatan senjata sementara pada Jumat (24/11/2023).
Komando Angkatan Darat membenarkan keputusannya untuk memecat kedua perwira itu dari pengawasan unit tempur selama perang di Gaza dan operasi militer darat.
"Batalion yang mereka awasi menarik diri dari posisinya selama melakukan manuver darat," lapor Yedioth Ahronoth, menjelaskan alasan pemecatan itu, Senin (27/11/2023).
Tentara di unit tempur itu mundur karena tidak mendapat dukungan perlindungan udara ketika anggotanya terkena tembakan hebat dari puluhan anggota Hamas yang menyergap tentara Israel di Gaza utara.
Baca juga: AS Kirim Kapal Selamatkan Kargo terkait Israel, Diduga Diserang Houthi Yaman
Para perwira militer Israel menunjukkan kompi itu tidak siap ketika ditugaskan untuk misi tersebut.
"Kompi tersebut dikirim dengan buruk untuk misi tersebut setelah terus-menerus melakukan aktivitas militer di Gaza Envelope (perbatasan Israel-Jalur Gaza) tanpa istirahat," tulis Yedioth Ahronoth, mengutip para perwira.
Insiden mundurnya unit tempur itu menyebabkan situasi sulit di dalam batalion tersebut, yang mendorong para pejabat militer untuk memindahkannya dari Jalur Gaza ke tempat berkumpul pasukan di dekat Ashkelon.
Hamas Palestina vs Israel

Baca juga: Cerita Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel, Dipukuli dan Dimasukkan Sel Isolasi
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki Jalur Gaza dan membombardir wilayah tersebut.
Israel menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.093 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (25/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.