Sabtu, 4 Oktober 2025

Lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya tiba di Aceh dalam sepekan, di mana peran ASEAN?

Rentetan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh dalam sepekan terakhir tanpa ada solusi yang jelas menggambarkan betapa buntunya upaya…

BBC Indonesia
Lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya tiba di Aceh dalam sepekan, di mana peran ASEAN? 

Nicky Aulia Widadio & Hanna Samosir

BBC News Indonesia

Rentetan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh dalam sepekan terakhir tanpa ada solusi yang jelas menggambarkan betapa buntunya upaya regional Asia Tenggara mengatasi krisis di Myanmar, kata pengamat dan aktivis.

Sebanyak 1.075 pengungsi Rohingya tiba di Aceh dalam sepekan terakhir, menurut catatan Badan PBB yang mengurusi pengungsi, UNHCR.

Chris Lewa selaku pegiat dari Arakan Project yang merupakan lembaga advokasi HAM Rohingya, memperkirakan masih akan ada gelombang pengungsi yang berdatangan ke Aceh. Sebab, situasi keamanan kamp pengungsian Rohingya di Cox’s Bazaar, Bangladesh, terus memburuk dan konflik di dalam negeri Myanmar juga kian intens.

Sementara itu, upaya ASEAN untuk mengatasi krisis ini dinilai “tidak berprogres”.

“Situasi ini setidaknya memberi sinyal kepada pemerintah Indonesia bahwa mereka harus bersiap untuk apa yang akan datang, karena sepertinya akan lebih banyak yang datang,” kata Chris Lewa kepada BBC News Indonesia, Rabu (22/11).

Sejak berbulan-bulan lalu, Lewa mengaku telah memperingatkan Indonesia untuk menghadapi situasi seperti ini.

“Saya sudah menjelaskan situasi di lapangan [kepada perwakilan pemerintah] bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi lebih banyak kedatangan pengungsi Rohingya. Tapi sepertinya tidak ada yang dipersiapkan,” ujar Lewa.

Ketidakjelasan mekanisme penanganan pengungsi ini dinilai berkontribusi pada penolakan sebagian warga di Aceh.

Sementara itu, peneliti ASEAN dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Adriana Elizabeth, mengatakan Indonesia tidak bisa menjadi satu-satunya negara yang bersedia menampung pengungsi Rohingya. Sehingga perlu ada kesepakatan regional terkait isu ini.

Padahal, ketika berbicara dalam pertemuan mengenai isu Rohingya di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, 21 September lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan komitmen ASEAN terhadap pengungsi Rohingya.

“Saya juga sebutkan bahwa ASEAN akan terus memberikan kontribusi dan ASEAN tidak akan pernah melupakan Rohingya,” tutur Retno melalui YouTube Kemlu RI.

‘Kami mendengar Indonesia negara terbaik untuk pengungsi’

Setelah 15 hari berlayar dari Bangladesh, kapal yang ditumpangi oleh Rukiah merapat di Pantai Ujong Kareung, Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11) malam.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved