Gencatan Senjata Dimulai, 12 Ambulans Evakuasi Korban Luka dari Gaza Melalui Perbatasan Rafah

TRIBUNNEWS.COM - Menurut media Palestina, 12 ambulans mulai mengevakuasi korban luka dan warga sipil dari Gaza ke Mesir melalui perbatasan Rafah pada Jumat pagi.

Ambulans-ambulans tersebut membawa 16 korban luka-luka dan 14 warga sipil, dikutip dari Roya News.

Selain itu, 3 truk bantuan mulai memasuki Gaza melalui Penyeberangan Perbatasan Rafah sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata 4 hari di Jalur Gaza.

Dua truk yang mewakili organisasi-organisasi Mesir, memasang spanduk bertuliskan "Bersama untuk Kemanusiaan".

Sementara itu, truk lainnya bertuliskan "Untuk saudara-saudara kita di Gaza".

Nantinya, Mesir akan mengirim 130.000 liter solar dan empat truk gas ke Gaza setiap harinya.

Baca juga: Israel Sebar Pamflet, Larang Warga Gaza Kembali ke Utara selama Gencatan Senjata

Kemudian, 200 truk bantuan juga diperkirakan akan memasuki Gaza setiap harinya.

Sebagai infromasi, gencatan senjata di Gaza telah dimulai pada Jumat (24/11/2023) pukul 7 pagi waktu setempat.

Gencatan senjata tersebut dimulai dengan melibatkan gencatan senjata komprehensif di utara dan selatan Gaza, dan diikuti dengan pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera oleh Hamas.

Sebagai imbalannya, sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.

Gencatan senjata akan dilakukan selama 4 hari dan merupakan jeda pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu.

Hamas mengkonfirmasi melalui saluran Telegramnya bahwa semua permusuhan dari pasukannya akan berhenti.

Sementara militer Israel mengatakan pasukannya akan tetap berada di belakang garis gencatan senjata di Gaza.

“Ini akan menjadi hari-hari yang rumit dan belum ada yang pasti,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, dikutip dari Al Arabiya.

Israel Sebarkan Pamflet setelah Gencatan Senjata