Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Palestina di Tepi Barat Dilarang Tampung Air Hujan untuk Keperluan Apa pun, Ilegal sejak 1967

Sejak tahun 1967, warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat dilarang mengumpulkan air hujan untuk keperluan apa pun

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
SAID KHATIB / AFP
Pria Palestina menampung air hujan yang menetes dari atap tenda di sebuah tempat pengungsian di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023. Sejak tahun 1967, warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat dilarang mengumpulkan air hujan untuk keperluan apa pun 

Sejak Israel mendeklarasikan “perang” terhadap Palestina, kondisinya makin memburuk.

Seorang pria mengisi jerigen dengan air yang dikumpulkan dari tetesan air hujan yang jatuh ke dalam baskom, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023.
Seorang pria mengisi jerigen dengan air yang dikumpulkan dari tetesan air hujan yang jatuh ke dalam baskom, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023. (SAID KHATIB / AFP)

Baca juga: Penerbangan Militer Misterius Rute Israel-Lebanon Terus berlanjut, Hizbullah Digempur dari Dalam?

Menurut NBC News, para profesional kesehatan telah melihat peningkatan kasus diare, penyakit pencernaan, dan penyakit lain yang terkait dengan sanitasi yang buruk karena semakin langkanya air.

Mulai 15 November, layanan air dan sanitasi umum ditutup di Gaza, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, atau UNRWA, dalam sebuah pernyataan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 44.000 kasus diare di Gaza sejak pertengahan Oktober.

Lebih dari separuh kasus tersebut terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Berdasarkan data sebelumnya, rata-rata di Gaza terdapat 2.000 kasus penyakit yang diderita anak-anak setiap bulannya pada tahun 2021 dan 2022.

Karena tidak tersedianya air bersih, masyarakat terpaksa minum dan mengonsumsi air kotor yang menyebabkan masalah lebih lanjut di Palestina yang sudah semakin memburuk.

Menurut Amnesty International, pendudukan Israel selama lebih dari 50 tahun di wilayah Palestina telah melanggar beberapa hak asasi manusia termasuk akses terhadap makanan, hak atas kesehatan, pekerjaan, dan perumahan, semuanya terkait dengan kurangnya akses terhadap air yang memadai.

Sebagai informasi, Israel menguasai sebagian besar sumber daya air dan infrastruktur air di Wilayah Pendudukan Palestina.

Sebagian besar air di Gaza berasal dari sebagian kecil Akuifer Pesisir – sebuah kumpulan batuan yang menampung air tanah.

Namun, air tersebut terkontaminasi dengan air asin dan limbah yang tidak diolah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan besar penduduk yang terus bertambah.

Seorang pria menggunakan tangan untuk meminum air hujan yang menetes dari atap tenda di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023.
Seorang pria menggunakan tangan untuk meminum air hujan yang menetes dari atap tenda di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023. (SAID KHATIB / AFP)

Baca juga: Eks-Perwira Marinir AS: Gencatan Senjata Berarti Hamas Menang dan Permalukan Tentara Israel

Pasokan air yang tersisa berasal dari pabrik desalinasi dan sumur, dan sebagian dibeli dari Israel.

Israel juga mengontrol material apa saja yang bisa masuk ke Gaza untuk memelihara dan memperbaiki infrastruktur air Gaza, yang sudah tua dan berulang kali dirusak oleh pemboman.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved