Konflik Palestina Vs Israel
Chaos di Departemen Luar Negeri AS, Seratusan Staf Berontak, Memo 5 Halaman: Biden Terlibat Genosida
Deplu AS dilanda chaos aksi 'berontak' seratusan stafnya sendiri atas sikap dan kebijakan negara tersebut di perang Israel-Hamas di Gaza Palestina.
“Ketika Israel mendukung kekerasan pemukim dan perampasan tanah ilegal atau menggunakan kekuatan berlebihan terhadap warga Palestina, kita harus berkomunikasi secara terbuka bahwa hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Amerika sehingga Israel tidak bertindak tanpa mendapat hukuman,” tambah pernyataan di memo tersebut.

Institusi AS Terbelah
Memo tersebut merupakan tanda terbaru dari meluasnya perbedaan pendapat internal di Departemen Luar Negeri AS mengenai cara Amerika menangani krisis Gaza.
Bulan lalu, Josh Paul, direktur Biro Urusan Politik-Militer Negara, secara terbuka mengundurkan diri dan memperingatkan melalui surat kalau AS kembali mengulangi kesalahannya di masa lalu.
“AS mengulangi kesalahan yang sama yang telah kita lakukan beberapa dekade terakhir” dengan “secara membabi buta” mendukung Israel, dan mengatakan dia tidak akan “menjadi bagian darinya lebih lama lagi,” kata Paul.
Pekan lalu, lebih dari 500 mantan staf kampanye Biden 2020 menandatangani surat yang “memohon” kepada presiden untuk bersikap terbuka dan adil.
"Memohon kepada presiden untuk "bertindak” dan menjadi pemimpin yang bisa kita banggakan dalam menghadapi ketidakadilan” dalam krisis Palestina-Israel," tulis surat itu.
Mengekspresikan “kengerian” atas serangan Hamas pada 7 Oktober, para staf menekankan kalau kekerasan milisi perlawanan Palestina itu tidak membenarkan apa yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

AS Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Pemerintahan Biden secara sepihak memblokir seruan puluhan negara di PBB untuk melakukan gencatan senjata di Gaza bulan lalu.
Presiden Biden pekan lalu menegaskan kembali bahwa “tidak ada kemungkinan” untuk gencatan senjata di Gaza.
Sementara juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Tel Aviv telah setuju untuk melakukan “jeda kemanusiaan” selama empat jam setiap hari di wilayah utara Gaza untuk memungkinkan warga Palestina “ menjauh dari bahaya.”
Kirby tidak merinci ke mana warga Gaza diperkirakan akan pergi, dengan lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi di wilayah terkepung seluas 365 kilometer persegi tersebut.
Sementara, IDF secara teratur melaporkan “kerusakan tambahan” pada warga sipil Palestina dalam serangan yang menurut Israel dimaksudkan untuk menargetkan militan Hamas.
(oln/*sptnk/)
Konflik Palestina Vs Israel
Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu |
---|
Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina |
---|
Prancis Diperkirakan Segera Umumkan Pengakuan Resmi Negara Palestina |
---|
Prabowo Harus Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina |
---|
Ancaman Israel ke Prancis yang akan Akui Palestina: Responsnya akan Keras |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.