Temui Teman Kencan Tinder di Taiwan, Wanita asal Singapura Malah Jadi Sasaran Penipuan
Seorang wanita asal Singapura ingin menemui teman kencannya di Tinder namun ternyata malah menjadi sasaran penipuan.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Singapura menjadi sasaran penipuan saat menemui teman kencannya di Tinder.
Awalnya, mahasiswi bermarga Zhao ini bepergian sendirian di Taiwan.
Sesampainya di sana, ia membuat janji untuk bertemu dengan teman online prianya yang dijuluki Chen Chen di kota Tainan.
Chen Chen berjanji akan mengajak Zhao untuk menjelajahi kota Tainan bersama.
Namun ketika Zhao sedang menunggu pria tersebut, Chen Chen tiba-tiba mengirimi video brutal tentang seseorang yang diserang karena diduga menolak bekerja sama.
Tidak hanya itu, Chen Chen juga meminta Zhao untuk membeli Apple Gift Card senilai 30.000 New Taiwan Dollar atau sekitar Rp 14,5 juta.

Takut dengan ancaman yang diberikan oleh Chen Chen, Zhao akhirnya memutuskan untuk pergi ke toserba di sekitar tempat ia menunggu.
Sesampainya di toserba, Zhao membeli Apple Gift Card dengan keadaan panik.
Menyadari kepanikan Zhao, pegawai toko tidak memberikan permintaan Zhao.
Ia menyadari ada yang tidak beres dengan Zhao.
Kemudian pegawai toko tersebut segera menelepon Kantor Polisi Departemen Kepolisian Kota Tainan.
Setelah mendapatkan telepon pada pukul 9 malam, dua petugas segera bergegas ke tempat kejadian untuk menyelidiki.
Kemudian Zhao menceritakan kejadian tersebut kepada petugas.
Polisi kemudian mengatakan jika itu adalah teknik penipuan kencan online yang sering terjadi.
Polisi juga meminta kepada Zhao untuk tidak mempercayai pria tersebut.
"Wanita itu bertemu pihak lain di aplikasi kencan Tinder dan akhirnya tertipu oleh taktiknya," kata juru bicara polisi, dikutip dari AsiaOne.
Pihak berwenang juga mengungkapkan latar belakang pria tersebut.
Menurut polisi setempat, pria tersebut mengaku sebagai model dari sebuah klub malam dan sering meminta biaya pertemuan.
Ia juga meminta wanita tersebut untuk mentransfer uang terlebih dahulu jika keduanya ingin bertemu.
Zhao Mengira Polisi Taiwan Bekerja Sama dengan Sindikat Kejahatan
Zhao mengatakan, awalnya ia tidak percaya dengan polisi Taiwan.
Ia mengira polisi Taiwan bekerja sama dengan sindikat kejahatan.
Hal tersebut lantaran teman pria tersebut yang mengatakan padanya.
"Teman saya memberi tahu saya bahwa polisi Taiwan dan sindikat kejahatan saling terkait satu sama lain, jadi saya takut untuk menelepon polisi," katanya.
Zhao sangat takut kepada polisi jika ia dipertemukan dengan Chen Chen.
“Bagaimana jika kamu menyerahkanku padanya (Chen Chen)?” tanya wanita tersebut.
Setelah berulang kali petugas meyakinkan Zhao, ia akhirnya percaya.
Ia mengira, teman online-nya akan menjadi pasangannya di dunia nyata.
Sayangnya ia malah menjadi sasaran penipuan cinta.
Zhao juga mengatakan kepada petugas bahwa dia takut 'temannya' akan dapat menemukannya.
Pasalnya, Zhao sebelumnya telah mengiriminya foto kartu identitasnya.
Namun ternyata polisi menemukan fakta, pria tersebut tinggal di Tainan.
Setelah kejadian tersebut, petugas membawa Zhao kembali ke akomodasinya.
Zhao juga berterima kasih kepada polisi karena telah membantunya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.