Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Israel Tak Berniat Duduki Jalur Gaza atau Usir Warga Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak berniat menduduki Jalur Gaza atau mengusir Warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

CHRISTOPHE ENA / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada media selama konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis di Yerusalem pada 24 Oktober 2023. --- Netanyahu mengatakan Israel tidak berniat menduduki Jalur Gaza. 

Hal ini mendapat penolakan dari Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel.

Israel akan Kendalikan Keamanan di Jalur Gaza Tanpa Batas Waktu

Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap dan debu membubung menyusul serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 9 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Israel Tuduh 4 Media Barat, Sebut Jurnalis Menyusup di antara Hamas

Pada Senin (6/11/2023), Netanyahu mengatakan, Israel akan bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza setelah mengalahkan militan Hamas.

Hal itu, menurutnya, perlu dilakukan untuk menjaga keamanan negaranya.

“Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan ABC News, Senin.

Ia mengatakan, hal itu diperlukan untuk mencegah serangan besar seperti yang dilakukan oleh Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

"Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya serangan Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," tambahnya.

Keinginan Netanyahu untuk bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza dalam jangka waktu yang tidak terbatas itu, mengindikasikan Israel untuk mempertahankan kendali atas wilayah Palestina.

Hamas Palestina vs Israel

Abu Obeida (kanan), juru bicara resmi kelompok militan Palestina brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, memberikan konferensi pers di Kota Gaza.  (MOHAMMED ABED / AFP)
Foto tak bertanggal ini memperlihatkan Abu Obeida (kanan), juru bicara resmi kelompok militan Palestina brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, memberikan konferensi pers di Kota Gaza. (AFP/MOHAMMED ABED)

Baca juga: Tak Terima Israel dan Palestina Disebut Berkonflik, Tere Pardede: Ini Penjajahan yang Nyata

Pernyataan Netanyahu menyusul perintahnya kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk membombardir Gaza dalam menanggapi serangan terbaru Hamas di Israel terjadi pada 7 Oktober 2023 pagi, dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di wilayah Israel.

Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 10.812 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (9/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Diperkirakan, lebih dari 2.450 orang lainnya, termasuk 1.350 anak-anak, dilaporkan hilang dan mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved