Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu: Israel Tak Berniat Duduki Jalur Gaza atau Usir Warga Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak berniat menduduki Jalur Gaza atau mengusir Warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.
Hal ini mendapat penolakan dari Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel.
Israel akan Kendalikan Keamanan di Jalur Gaza Tanpa Batas Waktu

Baca juga: Israel Tuduh 4 Media Barat, Sebut Jurnalis Menyusup di antara Hamas
Pada Senin (6/11/2023), Netanyahu mengatakan, Israel akan bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza setelah mengalahkan militan Hamas.
Hal itu, menurutnya, perlu dilakukan untuk menjaga keamanan negaranya.
“Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan ABC News, Senin.
Ia mengatakan, hal itu diperlukan untuk mencegah serangan besar seperti yang dilakukan oleh Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
"Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya serangan Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," tambahnya.
Keinginan Netanyahu untuk bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza dalam jangka waktu yang tidak terbatas itu, mengindikasikan Israel untuk mempertahankan kendali atas wilayah Palestina.
Hamas Palestina vs Israel

Baca juga: Tak Terima Israel dan Palestina Disebut Berkonflik, Tere Pardede: Ini Penjajahan yang Nyata
Pernyataan Netanyahu menyusul perintahnya kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk membombardir Gaza dalam menanggapi serangan terbaru Hamas di Israel terjadi pada 7 Oktober 2023 pagi, dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di wilayah Israel.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 10.812 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (9/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Diperkirakan, lebih dari 2.450 orang lainnya, termasuk 1.350 anak-anak, dilaporkan hilang dan mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.