Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Palestina Dilaporkan Lolos dari Percobaan Pembunuhan, tetapi Pengawalnya Tewas Tertembak

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan hampir menjadi korban pembunuhan kelompok militan. Seorang ajudannya dilaporkan tewas dalam baku tembak.

Penulis: Tiara Shelavie
Wissam KHALIFA / PPO / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) menunjukkan Presiden Palestina Mahmud Abbas sedang menerima atlet Palestina di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 4 Agustus 2023. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan hampir menjadi korban pembunuhan kelompok militan. Seorang ajudannya dilaporkan tewas dalam baku tembak. 

Dilansir Aljazeera, Mahmoud Abbas adalah ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), presiden Otoritas Palestina (PA) dan anggota pendiri Fatah, salah satu partai utama di Palestina.

Pada 2016, Abbas terpilih kembali sebagai presiden Fatah dalam konferensi pertama partai tersebut dalam tujuh tahun.

Juga dikenal sebagai Abu Mazen, Abbas menjadi presiden PA pada 2005 setelah kematian Yasser Arafat pada tahun 2004.

Abbas dikenal sebagai seorang moderat yang terlibat dalam proses perdamaian.

Perselisihan partainya dengan Hamas (yang menguasai Jalur Gaza) dimulai pada 2006.

Saat itu, kelompok Hamas mengalahkan Fatah dalam pemilihan parlemen.

Hamas kemudian mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza, sementara Fatah berkuasa di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Setelah itu, perpecahan antara kedua partai tersebut menjadi semakin sengit.

Israel menyerang Hamas secara militer dan politik.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan konferensi pers bersama dengan presiden Turki setelah pertemuan mereka di Kompleks Kepresidenan di Ankara pada 25 Juli 2023.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan konferensi pers bersama dengan presiden Turki setelah pertemuan mereka di Kompleks Kepresidenan di Ankara pada 25 Juli 2023. (Adem ALTAN / AFP)

Baca juga: PM Palestina Menangis saat Rapat Kabinet, Ceritakan Anak-anak yang Terbunuh di Gaza

Sementara Abbas dan Fatah, mengambil jalur lain dengan berupaya bekerja sama dengan Israel melalui perdamaian.

Lunaknya sikap Abbas membuat dirinya tidak populer di kalangan warga Palestina.

Latar belakang Abbas

Abbas, yang belajar hukum, lahir pada tahun 1935 di Galilea di Palestina – sekarang Israel utara – ketika wilayah tersebut berada di bawah kendali Inggris.

Dia pernah tinggal di pengasingan di Suriah, Qatar, Yordania, Tunisia dan Lebanon.

Sebelum menjadi presiden PLO, Abbas bekerja sebagai kepala hubungan nasional dan internasional PLO pada tahun 1980an dan menjalankan peran keamanan pada tahun 1970an.

Dikenal sebagai seorang intelektual dan pragmatis, Abbas disebut-sebut menjadi pemain kunci dalam memprakarsai perundingan yang berujung pada perjanjian damai Oslo antara Palestina dan Israel pada tahun 1993.

Dia telah menulis banyak buku dan menikah dengan Amina Abbas, dan dikaruniai tiga orang putra.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan