Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Klaim Berhasil Hancurkan 15 Tank Israel dalam Sehari

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim berhasil menghancurkan 15 tank Israel dalam kurun waktu 24 jam.

MOHAMMED ABED / AFP
Militan Palestina dari Brigade Al-Qassam bergerak menuju penyeberangan Erez antara Israel dan Jalur Gaza utara pada 7 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan telah menghancurkan lebih dari 15 tank Israel dan kendaraan lainnya sepanjang hari pada Selasa (7/11/2023).

Dilansir dailynewsegypt.com, Brigade Al-Qassam juga menyiarkan pertempuran sengit dengan pasukan pendudukan Israel yang menembus wilayah Beit Lahia, Gaza.

Brigade tersebut mengatakan bahwa mereka menyerang pasukan musuh yang menembus poros barat laut dan selatan Kota Gaza dengan puluhan mortir.

Di sisi lain, saluran TV Israel 12 melaporkan bahwa roket yang diluncurkan dari Gaza jatuh ke laut lepas Tel Aviv, bertepatan dengan pidato Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant.

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengatakan bahwa Al-Qassam hendak membebaskan 12 tahanan di Gaza yang memiliki kewarganegaraan asing, namun pasukan Israel menghalanginya.

“Kami masih memastikan bahwa kami siap untuk membebaskan mereka, namun situasi lapangan dan agresi Zionis yang mengancam nyawa mereka lah yang menghalangi pembebasan ini dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Brigade Al Qassam Hancurkan Tank Israel dengan Peluru Yassin 105, Proyektil Buatan Lokal

Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengatakan bahwa 40.000 unit rumah di Jalur Gaza telah hancur total sejak dimulainya perang.

Selain itu lebih dari 30.000 ton bahan peledak dijatuhkan di Jalur Gaza selama 32 hari perang.

Kantor tersebut menyatakan bahwa 46 persen orang yang tewas berasal dari wilayah selatan Jalur Gaza.

Wilayah itu sebelumnya "dipromosikan" oleh Israel sebagai wilayah aman dan menyerukan penduduk wilayah utara untuk mencari perlindungan di sana.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pemerintahnya harus mengambil keputusan sulit dalam perang, dengan menambahkan: “Tidak ada jalan untuk mundur.”

Gallant menekankan bahwa para sandera harus dibebaskan sebelum gencatan senjata kemanusiaan terjadi.

Dia berkata: “Tekanan akan meningkat, tapi kita tidak bisa menghentikan pertempuran sampai Hamas dikalahkan dan para sandera kembali.”

“Yahya Sinwar adalah orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober itu."

"Melenyapkan Yahya Sinwar adalah salah satu tujuan kami dalam perang ini, selain para pemimpin Hamas lainnya."

"Kami bertekad untuk mencapai tujuan kami dan menyelesaikan misi, yaitu menghancurkan Hamas dan kemampuannya serta menjangkau para pemimpin dan pejuangnya,” kata Gallant.

Siapa Brigade Al-Qassam, Unit Militer Hamas yang Bertempur Melawan Israel?

Hamas telah menjadi sorotan sejak 7 Oktober 2023, ketika unit komando militernya, Brigade Al-Qassam, melancarkan serangan ke wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.400 orang dan menawan lebih dari 200 orang.

Mengutip Aljazeera, Hamas mendirikan unit militer Brigade Al-Qassam pada tahun 1992 untuk menyusun aksi militer yang dilakukan para pejuangnya terhadap Israel pada tahun 1980an dan 1990an.

Nama Brigade Al-Qassam terinspirasi dari seorang pejuang Suriah, Ezzedine al-Qassam, yang berjuang melawan pendudukan Inggris setelah dia diusir ke Palestina, menurut situs resmi kelompok tersebut.

Mohammed Deif adalah panglima tertinggi Brigade Al-Qassam, dibantu wakilnya, Marwan Issa.

Tindakan Brigade Al-Qassam terhadap Israel telah membantu Hamas mendapatkan popularitas di kalangan sebagian besar warga Palestina, menurut para ahli.

Pejuang Palestina dari brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa roket tiruan saat mereka berbaris dalam demonstrasi memperingati 27 tahun berdirinya gerakan Islam tersebut, di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza Tengah pada 12 Desember 2014. (SAID KHATIB/ AFP)
Pejuang Palestina dari brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa roket tiruan saat mereka berbaris dalam demonstrasi memperingati 27 tahun berdirinya gerakan Islam tersebut, di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza Tengah pada 12 Desember 2014. (SAID KHATIB/ AFP) 

Baca juga: Al Jazeera Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan Keluarga Jurnalis

Seberapa kuatkah Brigade Al-Qassam?

Menurut CIA World Factbook, Brigade Al-Qassam memiliki 20.000 hingga 25.000 anggota, meskipun jumlah ini masih diperdebatkan.

Brigade Al-Qassam telah kehilangan ribuan pejuang dan sumber dayanya dalam serangan Israel.

Penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005 memberi Hamas kesempatan untuk membangun kembali sayap militernya.

Dukungan finansial, yang diduga berasal dari Iran, disebut-sebut memungkinkan kelompok bersenjata tersebut mengembangkan kemampuan militer yang canggih.

Hamas memandang persenjataannya sebagai alat pencegah yang penting.

Apa saja aktivitas militer Brigade Al-Qassam?

Brigade Al-Qassam dikatakan memperoleh senjata mereka melalui penyelundupan, diduga mendapatkan dukungan militer dari Iran, dan membuat beberapa senjata secara lokal, menurut CIA Factbook.

Pejuang dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, menghadiri upacara peringatan pemimpin brigade Ibrahim Abu Al-Naja di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Juni 2017, setelah dia tewas dalam
Pejuang dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, menghadiri upacara peringatan pemimpin brigade Ibrahim Abu Al-Naja di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Juni 2017, setelah dia tewas dalam "ledakan yang tidak disengaja" di awal bulan. (AFP/SAID KHATIB)

Baca juga: IMF: Perang Hamas-Israel Berdampak ke Perekonomian Negara-negara Timur Tengah

Namun Al Jazeera tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Brigade Al-Qassam cenderung mengandalkan serangan roket dan baru-baru ini menambahkan drone ke gudang senjata mereka.

Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2021, al-Qassam dan kelompok bersenjata Palestina lainnya meluncurkan lebih dari 4.400 roket dalam konfrontasi dengan Israel pada tahun 2021.

Dalam 11 hari pertempuran, setidaknya 260 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sedangkan korban jiwa dari Israel berjumlah 13 orang.

Laporan mengatakan al-Qassam memiliki keahlian dalam alat peledak improvisasi (IED) dan peluncur roket, rudal antitank dan mortir.

Namun mereka sangat bergantung pada strategi dan pergerakan siluman, infrastruktur terowongan yang luas yang memungkinkan mereka bergerak tanpa terdeteksi.

Apa saja kelompok perlawanan bersenjata lainnya di Gaza?

Kelompok bersenjata lainnya di Gaza telah mengindikasikan bahwa mereka bergabung dengan perlawanan terhadap pasukan Israel.

SKelompok yang paling utama adalah Brigade Saraya al-Quds dari Jihad Islam Palestina.

Dibentuk pada tahun 1992, al-Quds telah mengaku bertanggung jawab atas setidaknya 23 serangan roket, menurut data yang dikumpulkan oleh Critical Threats Project.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina juga memiliki aktivitas militer aktif di Gaza melalui Brigade Abu Ali Mustafa dan telah bergabung dalam seruan perlawanan bersenjata melalui pesan resmi Telegram.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved