Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sebulan Perang Gaza, Analis Israel: Misi IDF Tak Jelas, Beit Hanoun Rata Tanah, Hamas Tetap Berkuasa

Satu di antara kelemahan IDF yang ada adalah ketidakmampuan tentara Israel membunuh banyak pejuang Brigade Al-Qassam dalam pertempuran darat.

Tentara Israel / AFP
Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan pasukan dan kendaraan Israel berpatroli di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. 

Sebulan Perang Gaza, Analis Israel: IDF Tak Jelas, Al-Qassam Merajalela, Hamas Tetap Berkuasa

TRIBUNNEWS.COM - Seorang analis militer Israel memberikan gambaran perkembangan situasi sebulan setelah pecahnya perang antara militer Israel, IDF, dengan milisi Hamas, di Gaza, Palestina.

Perang pecah setelah Hamas melancarkan serangan menembus pagar perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023 silam.

Analis militer di surat kabar Haaretz Israel, Amos Harel, menyebut, kepemimpinan Hamas terus mempertahankan kendali atas Jalur Gaza meski IDF sudah melancarkan serangan sengit terhadap Jalur Gaza yang terkepung selama sebulan.

Harel menjelaskan, tentara Israel menggunakan “taktik pembelahan” untuk membagi Gaza menjadi dua bagian dalam serangan daratnya ke dalam Gaza.

Baca juga: Situasi Setelah Sepekan Serangan Darat Tentara Israel: Gaza Terbelah, Hamas Punya Banyak Kejutan

Dalam taktik itu, pasukan Israel bergerak maju secara perlahan dan metodis, disertai dengan sejumlah besar bombardemen dari artileri darat dan udara.

Namun, bertentangan dengan pernyataan tentara Israel, Harel mengatakan satu di antara kelemahan IDF yang ada adalah ketidakmampuan tentara Israel membunuh banyak pejuang Brigade Al-Qassam dalam pertempuran darat.

Hal ini menjelaskan kabar yang menyebut kalau para perwira IDF yakin bahwa laporan sudah terbunuhnya ratusan pejuang Hamas berstatus “tidak cukup dikonfirmasi”.

“Kesulitannya terletak, antara lain, dalam mendefinisikan misi tersebut, karena pemerintah dan tentara Israel menggambarkan misi tersebut sebagai penghancuran kekuasaan Hamas dan merampas kemampuan militernya. Namun, ini adalah tujuan yang jalannya sama sekali tidak jelas… [tentara Israel ] Komandan dan pasukan cadangan yang berpartisipasi dalam operasi sebelumnya di Gaza mengatakan tidak ada perbandingan antara tingkat keparahan kehancuran kali ini dan apa yang mereka saksikan dalam pertempuran sebelumnya,” tambahnya.

Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut.
Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. (Tentara Israel / AFP)

Buakn Lagi Serangan Terbatas, Sudah Full Combat Operation

Harel mengatakan di Beit Hanoun di Jalur Gaza timur laut, tempat pasukan cadangan Israel beroperasi, seluruh lingkungan telah diratakan seluruhnya selama pertempuran.

Dia mencatat kalau tentara Israel benar-benar berada dalam keadaan perang, dan tidak hanya melakukan operasi serangan terbatas.

Menurut Harel, pejuang perlawanan Palestina bergantung pada jaringan terowongan pertahanannya, di mana mereka mengirimkan pejuangnya melalui celah untuk meluncurkan rudal anti-tank, dan menyebarkan alat peledak di dekat kendaraan lapis baja tentara Israel.

“Hamas juga menggunakan drone penyerang, yang mungkin menimbulkan beberapa masalah. Tentara Israel telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke Jalur Gaza utara dan memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja. Hal ini, dalam perang melawan pasukan gerilya yang bersembunyi di bawah tanah, memberikan musuh banyak sasaran,” katanya.

Dia menunjukkan bahwa “saat ini, meskipun ada tekanan yang dilakukan oleh tentara Israel, tidak ada dampak signifikan yang jelas terhadap kepemimpinan dan kendali Hamas, yang masih beroperasi.”

Kendaraan lapis baja tentara Israel bergerak di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by JACK GUEZ / AFP)
Kendaraan lapis baja tentara Israel bergerak di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Pada tanggal 29 Oktober, tentara pendudukan Israel memulai agresi darat di Gaza, dan sejak itu 29 tentara tewas dan sedikitnya 260 lainnya terluka, menurut angka Israel.

Selama sebulan, tentara Israel telah melancarkan agresi dahsyat terhadap Gaza, menewaskan 9.770 warga Palestina, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 wanita, serta melukai lebih dari 24.000 lainnya.

Sementara itu, sebanyak 151 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober dan 2.080 orang ditangkap.

(oln/hrtz/memo/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved