Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Sempat Dirumorkan Meninggal, Intelijen Ukraina Sebut Rusia Memang Sengaja Sebar Gosip

Presiden Rusia Vladimir Putin digosipkan meninggal, intelijen Ukraina sebut Rusia memang sengaja menyebarkan rumor seperti itu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Grigory SYSOYEV / POOL / AFP
Foto ini didistribusikan oleh badan milik negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan ilmuwan muda selama kunjungan ke Perusahaan Roket dan Luar Angkasa (RSC) Energia di Korolyov, luar Moskow, pada 26 Oktober 2023. 

- Serangan Rusia terhadap Kherson di Ukraina timur menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, kata gubernur wilayah tersebut, dan serangan pesawat tak berawak Rusia dilaporkan menewaskan warga sipil lainnya di Nikopol. Klaim ini belum diverifikasi secara independen.

- Rusia meluncurkan sejumlah drone dan rudal dalam serangan yang menargetkan infrastruktur militer dan penting, kata angkatan udara Ukraina, sementara para pejabat regional mengatakan kilang minyak Kremenchuk terkena serangan.

- Pemerintah Swiss telah memutuskan untuk tidak mencabut status perlindungan bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang sebelum 4 Maret 2025, katanya dalam sebuah pernyataan.

- Penyanyi opera di kota Kharkiv, Ukraina timur laut, berharap dapat kembali ke panggung setelah lebih dari 20 bulan perang Rusia. Ia saat ini tampil di ruang bawah tanah teater mereka agar aman dari ancaman serangan udara Rusia.

- Seorang pejabat senior PBB mengatakan serangan Rusia menimbulkan “penderitaan yang tak terbayangkan” pada rakyat Ukraina dan lebih dari 18 juta warga Ukraina (sekitar 40 persen populasi) membutuhkan bantuan.

- Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan Rusia akan berhasil di Ukraina kecuali dukungan Washington terhadap Kyiv terus berlanjut.

“Saya dapat menjamin bahwa tanpa dukungan kami, Putin akan berhasil,” kata Austin dalam sidang Senat mengenai permintaan Joe Biden sebesar $106 miliar untuk mendanai rencana keamanan Ukraina, Israel, dan Amerika.

- Rusia dilaporkan telah memberlakukan kontrol mata uang tambahan dalam upaya untuk menopang jatuhnya rubel, membatasi perusahaan-perusahaan barat yang menjual aset-aset Rusia mereka untuk mengambil keuntungan dalam dolar dan euro.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved