Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Benjamin Netanyahu Ogah Gencatan Senjata dengan Hamas, Pasukan Israel Kian Maju ke Kota Gaza

Saat Netanyahu serukan penolakan gencatan senjata, pasukan militer Israel dilaporkan bergerak lebih maju ke Jalur Gaza yang terkepung.

BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesaat sebelum mengikuti rapat kabinet di Tel Aviv, Jumat, (20/10/2023). - Saat Netanyahu serukan penolakan gencatan senjata, pasukan militer Israel dilaporkan bergerak lebih maju ke Jalur Gaza yang terkepung. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas Palestina.

Netanyahu mengatakan gencatan senjata hanya menunjukkan Israel menyerah pada terorisme.

Saat Netanyahu serukan penolakan gencatan senjata, pasukan militer Israel dilaporkan bergerak lebih maju ke Jalur Gaza yang terkepung.

Netanyahu juga menolak pernyataan yang menyebut ia akan mengundurkan diri setelah kemarahan publik meluas karena menanggap pemerintahnya bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 kemarin.

Pertempuran antara pasukan Israel dengan militan Palestina dilaporkan pecah di dekat Kota Gaza.

Pasukan Israel mengatakan bahwa mereka "membunuh puluhan teroris yang membarikade diri mereka di gedung-gedung dan terowongan dan berusaha menyerang pasukan".

Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu Tolak Seruan Gencatan Senjata

Orang-orang berdiri di balik jaring logam yang menutupi jendela sebuah bangunan yang terkena serangan ledakan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Orang-orang berdiri di balik jaring logam yang menutupi jendela sebuah bangunan yang terkena serangan ledakan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (MOHAMMED ABED / AFP)

Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (30/10/2023), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan Hamas hanya punya dua pilihan: mati dalam pertempuran atau menyerah tanpa syarat apapun.

Ketika pasukan Israel dan tank-tank menyerang Kota Gaza dari dua sisi, Hamas mengaku berhasil memukul mundur tank Israel di sebelah timur Kota Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menegaskan bahwa "ini bukan waktu yang tepat untuk membahas potensi gencatan senjata".

"Tugas kami hari ini adala untuk berjuang dan berjuang," kata Hamas dalam pernyataan.

Sandera Hamas Dibebaskan

Israel mengumumkan telah membebaskan seorang tentara wanita Israel yang ditawan oleh kelompok bersenjata Hamas Palestina.

Hingga hari ini, lebih dari 8.300 orang, termasuk 3.400 anak-anak tewas dalam perang Israel-Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Pejabat PBB serta organisasi bantuan telah memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan karena Israel terus melakukan "pengepungan total" terhadap Gaza.

Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: Ini waktunya berperang

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City pada 20 September 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City pada 20 September 2023. (Jim WATSON / AFP)

Serangan terus Berlanjut

Rentetan serangan udara menerangi langit di Gaza utara pada Senin (30/10/2023).

Direktur penelitian di Soufan Group, Colin Clarke menyatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan terbaru dapat menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas.

Bantuan Mulai Mengalir

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved