Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Terus Lancarkan Serangan ke Wilayah Avdiivka Ukraina, 2 Warga Sipil Tewas

2 warga sipil tewas saat Rusia terus melancarkan serangan ke wilayah Avdiivka, timur Ukraina.

Genya SAVILOV / AFP
Prajurit Ukraina beristirahat selama pelatihan medis di dekat kota Kurakhove, wilayah Donetsk, pada 12 Oktober 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

Sementara itu kapal induk "Pavel Derzhavin" diserang pada hari Rabu dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina dan pasukan angkatan laut.

“Setelah ledakan pertama, kapal penyapu ranjau dan penyelam Rusia tidak dapat mengetahui cara kami melakukannya,” kata sumber tersebut kepada Reuters.

"Kapal induk rudal Buyan... hari ini dihantam di rute Sevastopol dengan senjata eksperimental 'Sea Babies' (drone angkatan laut)."

Anton Gerashchenko, Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, memposting rekaman di media sosial, yang menunjukkan asap muncul dari kapal Rusia di pinggir jalan Sevastopol, Krimea.

Polisi Prancis menyelidiki dugaan keracunan jurnalis TV yang pernah mengecam perang saat siaran langsung

Polisi Prancis sedang menyelidiki dugaan keracunan seorang mantan jurnalis TV pemerintah Rusia yang pernah mengecam invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Marina Ovsyannikova, yang melarikan diri dari Rusia setelah melakukan protes secara langsung itu, kini tinggal dan menetap di Prancis.

Namun baru-baru ini ia melaporkan sakit saat meninggalkan apartemennya di Paris.

Ia kemudian dirawat di rumah sakit setelah menelepon layanan darurat.

Marina Ovsyannikova
Marina Ovsyannikova (TheRecentTimes)

Baca juga: Mantan Jurnalis TV Rusia Marina Ovsyannikova Dijatuhi Hukuman 8,5 Tahun Penjara

Ovsyannikova mengatakan dia curiga dirinya diracun, kata kantor kejaksaan Paris, seraya menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa apartemennya dan penyelidikan sedang dilakukan.

Ovsyannikova, yang bekerja untuk Channel One, televisi pemerintah Rusia sebelum perang dimulai, menjadi headline internasional pada Maret 2022 lalu.

Ia masuk ke studio membawa poster anti-perang di belakang pembawa berita lain.

"Hentikan perang, jangan percaya propagandanya, mereka berbohong kepada Anda di sini," bunyi tulisan di poster yang dibawa Ovsyannikova.

Ia kemudian didenda 30.000 rubel atas protesnya namun tetap melanjutkan penentangannya terhadap perang.

Selama protes tunggal berikutnya di Moskow, dia mengangkat poster bertuliskan: “Putin adalah seorang pembunuh, tentaranya adalah fasis.”

Dia kemudian ditangkap dan dijadikan tahanan rumah pada bulan Agustus sebelum dia melarikan diri bersama putrinya.

Pengawas media Reporters Without Borders (RSF) membantu Ovsyannikova dalam upayanya melarikan diri dan membantunya menetap di Paris.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved