Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bak Kesetanan Gempur Gaza, Israel Kembali Kecolongan: Pesan Hamas Menggema di Billboards Tel Aviv

Lagi ganas-ganasnya menggempur Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas, Israel kembali kecolongan dalam hal sistem keamanannya.

KATA KHATIB/AFP
Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur dan rusak di pusat kota Khan Yunis yang dibombardir hebat di Jalur Gaza selatan setelah penembakan Israel semalaman, pada 10 Oktober 2023. 

Kesetanan Gempur Gaza, Israel Kembali Kecolongan: Pesan Hamas Menggema di Billboards Tel Aviv

TRIBUNNEWS.COM - Sedang ganas-ganasnya menggempur Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas, Israel kembali kecolongan dalam hal sistem keamanannya.

Kali ini berasal dari serangan dunia maya di mana para peretas dilaporkan mengambil alih dua papan iklan (Billboards) pintar Israel.

Para hackers kemudian menggunakannya papan-papan iklan digital itu untuk menyiarkan pesan-pesan pro-Hamas.

Baca juga: Sosok Misterius Mohammed Deif, Komandan Brigade Al Qassam Hamas Sang Mastermind Serangan ke Israel

"Billboards di wilayah Tel Aviv dibajak dalam waktu singkat pada hari Kamis," CNBC melaporkan Jumat (13/20/2023).

Laporan itu menekankan, Israel telah mengalami peningkatan serangan siber sejak Hamas melancarkan serangkaian serangan terhadap negara tersebut.

Rekaman video yang diposting ke X menunjukkan salah satu baliho menampilkan montase bendera Palestina, bersama dengan gambar tentara Hamas, serangan roket, dan bendera Israel yang terbakar.

"Peretas “berhasil mengubah iklan tersebut menjadi rekaman anti-Israel dan pro-Hamas,” kata Gil Messing, kepala staf di perusahaan keamanan siber Check Point Software Technologies yang berbasis di Tel Aviv, kepada CNBC.

Dia mengatakan bahwa serangan digital ini "sangat kecil bila dibandingkannya dengan hal-hal lain yang telah terjadi di wilayah kependudukan Israel.

"Para peretas bertujuan untuk menciptakan "ketakutan dan ketidaknyamanan" di antara penduduk Israel," katanya.

Check Point juga mengatakan kepada The Wall Street Journal kalau mereka telah menerima laporan tentang orang Israel yang dikirimi pesan teks ancaman dan pesan WhatsApp dari nomor-nomor di Yaman dan Afghanistan.

Tentara Israel dikerahkan di kibbutz Beeri dekat perbatasan dengan Gaza pada 11 Oktober 2023. Jumlah korban tewas dalam lima hari pertempuran sengit antara Hamas dan Israel meningkat tajam dalam semalam ketika Israel terus membombardir Gaza setelah menemukan korban tewas dari komunitas terakhir di dekatnya. perbatasan tempat militan Palestina bersembunyi. (Photo by JACK GUEZ / AFP)
Tentara Israel dikerahkan di kibbutz Beeri dekat perbatasan dengan Gaza pada 11 Oktober 2023. Jumlah korban tewas dalam lima hari pertempuran sengit antara Hamas dan Israel meningkat tajam dalam semalam ketika Israel terus membombardir Gaza setelah menemukan korban tewas dari komunitas terakhir di dekatnya. perbatasan tempat militan Palestina bersembunyi. (Photo by JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Hal ini terjadi setelah para orang tua di Tel Aviv diperingatkan untuk menghapus aplikasi media sosial dari ponsel anak-anak mereka karena khawatir Hamas akan menyiarkan video sandera.

"Banyak dari serangan siber baru-baru ini datang dari kelompok yang didukung Rusia," Bloomberg melaporkan.

Laporan Bloomberg melansir, mengutip tangkapan layar, Anonymous Sudan, kelompok peretas yang diyakini sebagai kedok peretas Rusia, mengaku bertanggung jawab atas penutupan sementara situs The Jerusalem Post pada hari Senin, 

"Sementara itu, kelompok “hacktivist” AnonGhost meretas aplikasi peringatan rudal dan mengirimkan serangkaian pemberitahuan palsu, termasuk “kematian bagi Israel” dan swastika," kata perusahaan keamanan siber Group-IB kepada Bloomberg.

Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza.
Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza. (YAHYA HASSOUNA / AFP)

Bak Kesetanan Bombardir Gaza

Seperti diberitakan, Israel terus melancarkan serangan udara lewat bom-bom dari pesawat jet mereka ke Gaza.

Angkatan Udara Israel (IAF) mengatakan telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom di Gaza dalam 6 hari sejak serangan hari Sabtu, lalu.

Ribuan bom yang dijatuhkan itu diketahui untuk menargetkan Hamas.

Dikutip dari AlJazeera, serangan udara Israel menggempur jalur Gaza selama 6 hari berturut-turut.

Serangan bom berbobot 4.000 ton tersebut menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Para pejabat di Gaza mengatakan korban tewas akibat bom tersebut di antaranya, 447 anak-anak, 248 wanita, dan 10 petugas kesehatan.

Sementara lebih dari 150 orang tewas pada hari Kamis (12/10/2023), kemarin.

Sebagai informasi, Gaza dihuni oleh 2,3 juta orang, dimana sebagian besar adalah anak-anak.

Terbaru, Israel telah memerintahkan 1,1 juta orang di Gaza utara untuk mengungsi dalam waktu 24 jam, saat mereka mengerahkan pasukan menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.

(oln/*blmbrg/BI/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved