Hari Ketiga Konflik Israel-Hamas: Puluhan Warga Asing Tewas, Ratusan Warga Israel Disandera

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sederet peristiwa pada hari ketiga konflik antara Israel dan Hamas.

Serangan mendadak tersebut menewaskan puluhan warga asing yang berasal dari Thailand, Amerika, Prancis, dan Ukraina.

Sementara, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok itu menahan lebih dari 100 warga Israel di Gaza.

Kemudian Amerika Serikat akan mengirim beberapa kapal dan pesawat militer lebih dekat ke Israel.

Beberapa maskapai penerbangan di Asia juga membatalkan penerbangan mereka ke Israel dengan alasan situasi keamanan.

Selengkapnya, berikut sederet peristiwa pada hari ketiga konflik antara Israel dan Hamas, dikutip dari Aljazeera:

Baca juga: Dampak Serangan Hamas, Pasar Saham hingga Mata Uang Israel Anjlok

Pertempuran

- Baku tembak terus berlanjut antara pejuang Hamas dan pasukan Israel di tiga wilayah utama di israel selatan di antaranya, Kibbutz di Karmia, di kota Ashkelon, dan di Sderot.

- Menurut pejabat senior Hamas, ratusan warga Israel di Gaza disandera.

- Pejabat Hamas, Mousa Abu Marzouk, mengatakan kepada portal berita Alghdad, kelompok tersebut menahan beberapa perwira senior Israel.

“Perwira senior Israel termasuk di antara mereka yang ditahan,” katanya.

- Militer Israel telah menguasai kembali sebagian besar perbatasan dengan Gaza.

- Mereka juga mengatakan telah menahan beberapa orang.

- Juru bicara militer Israel mengatakan negaranya telah mengumpulkan 100.000 tentara cadangan di dekat Gaza.

- Wall Street Journal mengatakan Iran membantu Hamas merencanakan serangan mendadak terhadap Israel pada akhir pekan, namun misi Iran untuk PBB mengatakan Teheran tidak terlibat dalam serangan tersebut.

“Kami dengan tegas mendukung Palestina, namun kami tidak terlibat dalam respons Palestina karena hal itu hanya dilakukan oleh Palestina sendiri,” kata misi Iran dalam sebuah pernyataan.

Diplomasi

- Dalam pertemuan tertutup dalam sesi darurat di tengah perang antara Israel dan Hamas, Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kebulatan suara yang diperlukan untuk pernyataan bersama.

- Amerika Serikat akan mengirim beberapa kapal dan pesawat militer ke Israel

- "Perkembangan ini tidak terjadi tanpa alasan, hal ini didahului dengan pembunuhan ratusan warga Palestina tahun ini”, pernyataan Misi Negara Palestina untuk PBB.

Korban Jiwa dan Situasi Kemanusiaan

- Serangan udara Israel menghantam blok perumahan, terowongan, masjid, dan rumah pejabat Hamas di Gaza pada Minggu.

- Akibat serangan tersebut menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak.

- Sekitar 700 warga Israel tewas dan puluhan warga disandera oleh Hamas.

- Menurut badan bantuan kemanusiaan PBB, serangan udara dan penembakan Israel yang ditujukan ke rumah-rumah dan gedung apartemen telah menyebabkan sekitar 123.538 warga Palestina di Gaza mengungsi

- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan 12 warga negara Thailand tewas dan delapan luka-luka di Israel.

- Akibat serangan tersebut, 4 warga Amerika tewas. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS “bekerja lembur” untuk memverifikasi laporan.

- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan seorang warga negara Perancis tewas.

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dua warga Ukraina juga tewas.

- Menteri Luar Negeri Meksiko, Alicia Barcena, mengatakan seorang wanita dan pria Meksiko diyakini telah disandera oleh Hamas di Gaza pada hari Sabtu

Bisnis dan Ekonomi

- Akibat konflik antara Israel dan Hamas Palestina, harga minyak naik lebih dari 3 dollar atau sekitar Rp47.000 per barel di perdagangan Asia pada hari Senin.

- Investor dan analis mengatakan perusahaan teknologi yang beroperasi di Israel diperkirakan akan memperkuat keamanan.

- Beberapa maskapai penerbangan di Asia telah membatalkan penerbangan mereka ke Israel dengan alasan situasi keamanan di negara tersebut.

- Satu-satunya maskapai penerbangan Tiongkok, Hainan Airlines membatalkan penerbangan antara Shanghai dan Tel Aviv pada hari Senin.

- Cathay Pacific juga membatalkan penerbangannya antara Hong Kong dan Tel Aviv pada hari Selasa.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Konflik Israel vs Palestina