Mayjen Nimrod Aloni, Jenderal Israel Ahli Infiltrasi Diseret Hamas Cuma Pakai Kaos dan Celana Pendek
Mayor Jenderal Israel tersebut terlihat diseret oleh militan Palestina dengan hanya mengenakan atasan hitam dan celana pendek.
Militer Israel mengatakan, atas status darurat perang, penduduk di daerah tersebut telah diminta untuk tinggal di rumah mereka.
“Pasukan Pertahanan Israel akan membela warga sipil Israel dan organisasi teroris Hamas akan membayar mahal atas tindakannya,” bunyi pernyataan militer.
“Selama setengah jam terakhir, rentetan roket telah diluncurkan oleh organisasi teroris Hamas dari Gaza ke Israel. Kami mendesak masyarakat di Israel selatan dan tengah untuk tetap berada di dekat kawasan yang dilindungi dan mengikuti instruksi Komando Front Dalam Negeri,” tulis IDF di situsnya.
Dikatakan, sirene tanda bahaya meraung-raung di Israel tengah dan selatan.
Ada laporan kalau militan Palestina menyerang melalui darat, laut, dan udara – dan bahkan menggunakan paralayang.
Serangan balasan tersebut menewaskan dua warga Palestina.
"Gelombang serangan terkoordinasi di Israel selatan dan tengah adalah yang terberat dalam beberapa tahun terakhir," lapor The New York Times.

Operasi Al-Aqsa Storm
Komandan militer Hamas Mohammed Deif mendesak warga Arab Israel, warga Arab tetangga, dan warga Palestina di Israel untuk bergabung dalam perjuangan.
Seruan itu, menurut The Washington Post, menjadi sebuah pernyataan yang jarang terjadi dari Komandan militer Hamas, Mohammed Deif.
Dia menjuluki serangan itu sebagai “Operasi Badai Al-Aqsa,” dan mengatakan Hamas telah meluncurkan 5.000 roket.
Adapun IDF melaporkan, selain roket, orang-orang bersenjata menyusup ke komunitas Israel setelah melintasi pagar perbatasan di beberapa lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.