Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Taktik Perang Panjang Rusia Mulai Sukses, AS Kirim Kabar Buruk ke Ukraina: Sudah Habis Rp 1.196 T

Bertahan dalam kepungan embargo, Rusia terus melanjutkan perang, sampai Ukraina mulai kehilangan dukungan dari para sekutunya, termasuk Amerika

Global Look Press / CNP / Media Punch
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden Ukrainia, Presiden Vladimir Zelensky bertemu di Washington, DC, AS, pada September 1, 2021. 

Taktik Perang Panjang Rusia Mulai Sukses, AS Kirim Kabar Buruk ke Ukraina, Duit Sudah Habis Rp 1.196 T

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menerima kabar meresahkan dari sekutu terkuatnya nya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Amerika Serikat (AS).

Kabar ini datang ketika negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky itu melanjutkan upaya serangan balasan terhadap kantong-kantong pendudukan Rusia untuk merebut kembali wilayah yang diduduki militer Moskow.

NATO muncul sebagai sekutu penting bagi Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan “operasi militer khusus” terhadap negara itu pada Februari 2022.

Baca juga: AS Sudah Keluarkan Rp 1.162 T, Hanya 0,2 Persen Wilayah Ukraina yang Dibebaskan dari Invasi Rusia

Aliansi militer tersebut telah memberi Ukraina puluhan miliar dolar untuk meningkatkan upaya pertahanannya.

Gelontoran bantuan militer senilai ribuan triliun rupiah itu sedikit banyak melemahkan kekuatan Rusia, secara umum bahkan menumpulkan rencana militer Putin di masa depan.

Namun, Rusia sepertinya tidak goyah melaksanakan niatnya untuk menganeksasi wilayah lain Ukraina, selain Krimea yang sudah lepas sejak 2014 silam.

Bertahan dalam kepungan embargo, Rusia terus melanjutkan perang, sampai Ukraina mulai kehilangan dukungan dari para sekutunya.

Tanda-tanda itu mulai terlihat.

WASHINGTON, DC - 21 SEPTEMBER: (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Joe Biden berjalan ke Ruang Oval Gedung Putih 21 September 2023 di Washington, DC.
WASHINGTON, DC - 21 SEPTEMBER: (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Joe Biden berjalan ke Ruang Oval Gedung Putih 21 September 2023 di Washington, DC. (Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

RUU Resolusi Berkelanjutan, Tak Ada Dana Tambahan Bagi Ukraina

AS, pekan ini menyampaikan kabar buruk kepada Ukraina, dengan menyajikan fakta kalau bantuan militer dan perang negara ketua kelas NATO tersebut sepertinya akan menurun pada bulan-bulan ke depan.

Pada Sabtu (30/9/2023), Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang belanja jangka pendek selama 45 hari.

RUU ini telah menjadi perdebatan berminggu-minggu antara Partai Republik dan Partai Demokrat, dua partai yang menjadi tulang demokrasi di AS.

Perdebatan itu merujuk pada berapa banyak dana yang harus dipotong dari prioritas kebutuhan dalam negeri untuk memberi bantuan ke Ukraina.

Pada akhirnya, RUU tersebut, yang secara formal dikenal sebagai resolusi berkelanjutan (CR), mendapat dukungan bipartisan, namun tidak mencakup pendanaan tambahan untuk Ukraina.

Presiden Joe Biden, seorang pendukung setia Ukraina, meminta 300 juta dolar AS untuk menambah persenjataan bagi Ukraina serta melatih tentara negara tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved