Senin, 29 September 2025

Satu tahun Tragedi Kanjuruhan - ‘Jalan berliku meraih keadilan’ bagi penyintas dan keluarga korban

Setahun setelah kerusuhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan…

BBC Indonesia
Satu tahun Tragedi Kanjuruhan - ‘Jalan berliku meraih keadilan’ bagi penyintas dan keluarga korban 

Tak ada lagi kesedihan di raut wajah Vidia Darma Nur Ariyanti, 19 tahun.

Roman mukanya datar, bahkan beberapa kali bibirnya tersungging dan tertawa saat mengisahkan malam kelam di Stadion Kanjuruhan setahun lalu, pada 1 Oktober 2022.

Ia menceritakan kehilangan adiknya M. Rian Fauzi yang berusia 15 tahun dan pacarnya, Muhammad Ilham Sabilillah, yang kala itu berusia 18 tahun, di hadapan sekitar 100-an mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jumat malam, 29 September 2023.

“Pacar dan adikku meninggal, tubuhku sempat terinjak-injak,” katanya dalam diskusi dibarengi pemutaran film dan pameran seni memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan.

Usai pertandingan Arema FC lawan Persebaya, sejumlah penonton turun ke lapangan. Polisi menghalau dan menembakkan gas air mata. Aparat polisi juga menembakkan gas air mata di tribun tempat Vidia, pacar, dan adiknya duduk.

Lantas, mereka memilih turun tribun menuju pintu 13. Tak disangka, penonton berdesak-desakan. Ia terhimpit hingga terjatuh.

“Ilham teriak, ‘pacarku mati’. Tapi penonton lain justru memukuli Ilham,” tutur Vidia, seperti dilaporkan oleh Eko Widianto, wartawan di Malang yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Bahkan, saat jatuh, tubuhnya terinjak-injak penonton lain.

Adik Vidia, Rian, yang berada di belakang, memanggil dan menarik tubuhnya. Namun, Rian tak kuat. Dia menyangka Vidia meninggal, ia memilih menepi dan keluar stadion.

Vidia lantas terbangun dan minta tolong para penonton. Namun, mereka tak menghiraukannya karena menyelamatkan diri masing-masing. Beruntung, seorang penonton mengangkatnya hingga berhasil keluar Stadion Kanjuruhan.

Bekas telapak sepatu menempel di wajahnya, penonton lain mengerumuninya.

“Saya berdiri meminta tolong, tapi tak ada yang merespons,” tutur Vidia, ia tercekat menghentikan ceritanya.

Saat berjalan di tepi Stadion Kanjuruhan, ia menemukan Ilham terbujur kaku. Wajahnya penuh dengan luka lebam dan sayatan.

Vidia menemukan tas Ilham, yang di dalamnya ada gawai milik kekasihnya tersebut.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan