Selasa, 30 September 2025

Satu tahun Tragedi Kanjuruhan - ‘Jalan berliku meraih keadilan’ bagi penyintas dan keluarga korban

Setahun setelah kerusuhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan…

BBC Indonesia
Satu tahun Tragedi Kanjuruhan - ‘Jalan berliku meraih keadilan’ bagi penyintas dan keluarga korban 

Ia mendapat perlindungan melekat, terutama sejak ia mengajukan autopsi untuk kedua anaknya. Devi Athok meyakini anaknya meninggal akibat terpapar gas air mata, lantaran tak ada luka di tubuh.

“Wajah menghitam, mulut mengeluarkan busa,” katanya.

Ancaman juga dialami Cholifatul Nur, 40 tahun, warga Desa Kasembon, Kecamatan Bulalawang, Kabupaten Malang.

Ban mobilnya dilumuri oli dan stempet, yang diduga untuk menyelakai dirinya.

“Seseorang berpakaian hitam, bersepeda motor hitam hampir menabrak. Beruntung saya lolos,” katanya.

Cholifatul Nur yang akrab disapa Ifa, kehilangan anak semata wayangnya, Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra, 15 tahun.

LPSK juga memberi pendampingan dan pengawasan terhadap Ifa sampai kini.

Ifa dan Devi Athok adalah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang selama ini kerap lantang dan vokal menyuarakan keadilan. Mereka menuntut para pelaku dihukum berat.

“Hukum mati, nyawa dibalas nyawa,” katanya.

Hidup Ifa berubah total sejak kehilangan Jovan. Sebagai orang tua tunggal, Jovan menjadi harapan hidupnya.

Kini, setiap hari pada pagi atau sore Ifa berziarah di pusara Jovan. Aneka bunga ditanam di atas makam.

Makam Jovan terlihat bagus dan indah dibanding makam lain. Bunga krisan dan bunga mawar ditanam di atas makam.

“Jovan suka aroma harum, dan wangi-wangian,” katanya.

Jalan terjal memperjuangan keadilan

Koordinator Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK), Imam Hidayat, menuturkan penyintas dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan butuh waktu panjang untuk mendapat keadilan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved