Polisi AS Terdengar Tertawa saat Bicarakan Wanita 23 Tahun Tewas Tertabrak Mobil Rekannya
Polisi di AS terekam menertawai kematian seorang wanita India yang ditabrak mobil patroli rekannya.
Sementara itu, Auderer mengatakan komentar tersebut dibuatnya sebagai ejekan terhadap pengacara, menurut stasiun radio KTTH di Seattle.
Auderer menyebut bahwa Solan, lawan bicaranya, menyesali kematian wanita muda tersebut.
Ia menambahkan, bahwa sangat disayangkan kematiannya akan berubah menjadi perdebatan pengacara yang memperdebatkan nilai kehidupan manusia.
"Saya menjawab dengan sesuatu seperti, 'Dia berumur 26 tahun. Apa nilainya? Siapa yang peduli?'."
"Saya bermaksud berkomentar seperti itu sebagai ejekan terhadap pengacara," kata Auderer.
“Saya meniru apa yang dikatakan seorang pengacara yang ditugaskan untuk menegosiasikan kasus ini dan bersikap sinis saat menyatakan bahwa mereka tidak boleh mengajukan argumen gila untuk meminimalkan pembayaran,” tambahnya.
"Saya tertawa melihat betapa konyolnya cara kasus-kasus ini diajukan ke pengadilan dan betapa konyolnya saya melihat kejadian-kejadian ini terjadi saat dua pihak saling tawar-menawar mengenai sebuah tragedi."
Menurut laporan tersebut, Auderer mengakui bahwa siapa pun yang mendengarkan rekaman itu pasti akan percaya bahwa dirinya tidak peka terhadap hilangnya nyawa manusia.
Namun Auderer mengatakan, bahwa komentar tersebut tidak dibuat dengan niat atau hati yang jahat.

Baca juga: Viral Video Mobil Dirusak di Solo: Dikejar Warga karena Lakukan Tabrak Lari, Pengemudi Ketakutan
Kantor Akuntabilitas Polisi mengkonfirmasi, bahwa penyelidikan telah dimulai setelah badan tersebut menerima pengaduan pada tanggal 2 Agustus dari seorang karyawan di Departemen Kepolisian Seattle.
Badan pengawas yang menyelidiki pelanggaran polisi itu, sedang menyelidiki “konteks" di mana pernyataan tersebut dibuat dan apakah ada kebijakan yang dilanggar, kata departemen kepolisian.
Jaahnavi Kandula, yang berasal dari Andhra Pradesh India, sedang mengejar gelar masternya di Northeastern University di Seattle, menurut penggalangan dana GoFundMe yang diluncurkan keluarganya.
“Keluarganya tidak bisa berkata apa-apa,” kata pamannya, Ashok Mandula, seperti dikutip dalam laman tersebut.
“Saya bertanya-tanya apakah anak perempuan atau cucu laki-laki ini memiliki nilai. Kehidupan adalah kehidupan,” tulisnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.