Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Momen Zelensky Mengaku Cemas Ukraina Ditinggalkan Barat Kalau Berani Serang Wilayah Rusia

Kiev bersikeras bahwa tentara Ukraina hanya menyerang sasaran militer di wilayah yang mereka klaim kedaulatannya, seperti Semenanjung Krimea.

Yves Herman / Pool via Getty Images
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menghadiri KTT NATO di Lituania bersama istrinya. 

Momen Zelensky Mengaku Cemas Ditinggalkan Barat Kalau Berani Serang Wilayah Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina berisiko kehilangan dukungan internasional jika perangnya dengan pemerintahan Moskow meluas ke wilayah Rusia.

Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky yang menegaskan pihaknya hanya akan menyerang wilayah mereka yang diduduki tentara Rusia bukan wilayah kedaulatan Rusia itu sendiri.

Adapun para pejabat Rusia menuduh Ukraina melancarkan sejumlah “serangan teroris” di negara mereka, termasuk terhadap Moskow, Ibu Kota Rusia.

Baca juga: Jerman Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Stok Persenjataan Barat Habis, Zelensky Akui Rusia Keras

Dalam sebuah wawancara TV pada Minggu, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina siap untuk “perjuangan panjang” melawan Rusia, asalkan mereka dapat mengurangi jumlah korban jiwa.

Ketika ditanya oleh jurnalis Natalia Moseichuk apakah konflik harus “pindah ke wilayah Rusia,” pemimpin Ukraina tersebut menjawab, itu memiliki risiko sangat besar.

“Hal itu akan menimbulkan risiko besar bahwa kita (Ukraina) akan dibiarkan sendiri (ditinggalkan oleh Barat),” kata Zelensky. 

Kiev bersikeras bahwa tentara mereka hanya menyerang sasaran militer di wilayah yang mereka klaim kedaulatannya, seperti Semenanjung Krimea.

Sejauh ini, Ukraina juga terus menyangkal melakukan serangan di wilayah Rusia.

Sikap tersebut bertentangan dengan serangan reguler di wilayah perbatasan serta serangan drone kamikaze di wilayah Rusia, yang menurut Moskow dilakukan oleh pasukan Kiev.

Kiev diketahui tidak pernah mengeluarkan komentar atas serangan-serangan drone di Moskow.

Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 29 Juli 2023 ini menunjukkan Presiden Volodymyr Zelensky (kanan) melihat saat dia memberi penghargaan dan memberi selamat kepada prajurit pada hari Pasukan Operasi Khusus, selama kunjungan ke posisi depan mereka di dekat Bakhmut, Donetsk wilayah. Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP
Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 29 Juli 2023 ini menunjukkan Presiden Volodymyr Zelensky (kanan) melihat saat dia memberi penghargaan dan memberi selamat kepada prajurit pada hari Pasukan Operasi Khusus, selama kunjungan ke posisi depan mereka di dekat Bakhmut, Donetsk wilayah. Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP (Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP)

Peran Ukraina dalam melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Rusia serta dugaan keterlibatan Barat disorot dalam laporan The Economist pada Minggu (27/8/2023).

Menurut majalah berita Inggris tersebut, sponsor asing memberikan informasi intelijen kepada para perencana Ukraina, sementara Rusia tidak dapat mengunci dan memproteksi seluruh wilayahnya yang luas.

"Program drone Ukraina tidak memiliki komando tunggal namun didukung oleh pemerintah," klaim artikel tersebut dikutip dari Russia Today.

Meskipun sistem komando macam itu jutsru mendorong 'persaingan', hal ini juga berarti kalau sejumlah operasi yang menargetkan Moskow tampaknya merupakan proyek 'Humas' yang dirancang untuk menarik perhatian para petinggi pengadaan (pihak Barat), dibandingkan memiliki nilai militer,” lapor outlet tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved