Minggu, 5 Oktober 2025

Kematian 1 Anak Laki-laki di Israel Selamatkan 4 Nyawa Anak-anak Lainnya Melalui Donasi Organ

Seorang anak laki-laki di Israel dinyatakan mati otak setelah tenggelam pekan lalu saat berlibur di hotel bersama keluarganya. Organnya didonasikan.

Dokumentasi keluarga Turgeman via jpost
Shoham David Turgeman. Seorang anak laki-laki di Israel dinyatakan mati otak setelah tenggelam pekan lalu saat berlibur di hotel bersama keluarganya. Organnya didonasikan. 

Sementara itu saat pemakaman Shoham, sang ayah berpidato:

Shoham David Turgeman
Shoham David Turgeman (Dokumentasi keluarga Turgeman via jpost)

Baca juga: Tingkat Keberhasilan Transplantasi Ginjal di Indonesia Diklaim di Atas 95 Persen

“Saya ingin Anda tahu, Shoham sayangku, bahwa dua jam yang lalu saya dipanggil untuk memberi tahu bahwa jantungmu masih berdetak dalam anak laki-laki berusia empat tahun sepertimu."

"Terima kasih atas apa yang kamu berikan dan tinggalkan untuk kami di dunia.”

Nyawa terselamatkan di Kota Dimona

Sementara itu dalam kejadian terpisah pada Rabu (16/8/2023), seorang gadis 3 tahun tenggelam di sebuah kolam pribadi di kota Dimona.

Pasangan suami istri yang menemukan gadis itu langsung menariknya keluar dan menelepon layanan darurat untuk meminta bantuan.

Zion Rosolio dan istrinya Rachel, keduanya adalah sukarelawan teknisi medis darurat (EMT) terlatih dengan United Hatzalah (UH).

Mereka menerima peringatan pada perangkat komunikasi mereka yang memberi tahu mereka tentang keadaan darurat tersebut.

“Kami sedang duduk di rumah, makan siang bersama anak-anak kami ketika kami mendapat peringatan itu,” jelas Zion.

“Kami bergegas ke mobil kami dan pergi ke alamat yang hanya beberapa blok jauhnya."

"Ibunya berdiri di luar dan dengan cepat mengantar kami ke dalam rumah."

Sukarelawan United Hatzalah (UH)
Sukarelawan United Hatzalah (UH) (UNITED HATZALAH)

Baca juga: Tak Bisa Sembarangan, Ketahui Kriteria Calon Penerima Transplantasi Ginjal

"Ketika kami menemukan gadis muda itu, dia sudah membiru dan tidak memiliki denyut nadi.”

Rachel mulai menekan dada balita itu, sementara Zion menyambungkan masker katup kantong dan mulai memberikan bantuan ventilasi.

“Kami adalah responden pertama yang tiba."

"Kami terus melakukan CPR resusitasi kardiopulmoner pada gadis itu sendiri sampai sukarelawan lain tiba,” tambah Zion.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved