Konflik Rusia Vs Ukraina
Kanselir Jerman: Kami Tak Akan Pernah Kirim Pasukan ke Ukraina, Tapi Terus Pasok Senjata
Jerman menunjukkan sikap abu-abu, enggan NATO perang terbuka lawan Rusia tapi terus memasok senjata ke Ukraina.
Kanselir Jerman: Kami Tak Akan Pernah Kirim Pasukan ke Ukraina, Tapi Terus Pasok Senjata
TRIBUNNEWS.COM - Kanselir Jerman Olaf Scholz, menegaskan negaranya tidak akan terlibat langsung dalam konflik Ukraina dan Rusia.
Namun sang Kanselir memastikan, Jerman akan terus memasok pemerintahan Kiev dengan persenjataan untuk melawan Rusia.
Pernyataan Olaf Scholz itu muncul di tengah diskusi publik tentang apakah Berlin perlu memasok rudal jarak jauh Taurus ke Kiev.
Baca juga: Vladimir Putin Dadakan Datangi Markas Operasi Militer Rusia: Sodorkan Tangan Duluan ke Bawahan
Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh surat kabar Augsburger Allgemeine pada Jumat (18/8/2023), Scholz ditanya soal bahaya bagi Jerman jika terlibat aktif dalam perang Rusia dan Ukraina.
Scholz menjawab dengan mengatakan, keputusan tidak mengirim pasukan ke Ukraina adalah bertujuan untuk mencegah bahaya yang mengarah ke Jerman.
"Inilah mengapa tidak ada tentara Jerman di Ukraina dan tidak akan pernah ada," katanya di acara tersebut.
Namun, sang Kanselir mengatakan bahwa Jerman akan terus memasok senjata ke Ukraina.
Dia menambahkan bahwa setiap keputusan soal hal ini telah diambil secara hati-hati dan berkoordinasi dengan sekutu.
Menurut Scholz, Barat tidak ingin konflik berkembang menjadi perang terbuka antara Rusia dan NATO.

Kiev Menanti Rudal Taurus
Awal bulan ini, anggota parlemen Ukraina, Egor Chernev mengklaim kalau banyak rekannya dari Jerman mendukung pemberian rudal Taurus kepada Kiev.
Rudal Taurus merupakan rudal udara ke permukaan (darat) jarak jauh yang memiliki jangkauan sekitar 500 km.
Chernev mengklaim bahwa konsensus luas tentang pengiriman rudal Taurus ini telah dicapai di antara partai politik Jerman.
Ukraina sedang menunggu keputusan resmi dari pemerintah Jerman.
Terkait bantuan senjata Jerman ke Ukraina, sejumlah media, RTL Jerman dan n-tv melakukan jajak pendapat.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.