Konflik Rusia Vs Ukraina
Kapal Tanker Minyak Rusia Ditabrak Drone Laut Ukraina di Krimea yang Dikuasai Moskow
Badan Maritim Ukraina memperingatkan bahwa semua pelabuhan Rusia sekarang harus dianggap sebagai daerah risiko perang.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal tanker minyak Rusia di Selat Kerch, Krimea yang dikuasai Moskow menjadi target terbaru dalam serangan drone Angkatan Laut Ukraina.
Badan Maritim Ukraina memperingatkan bahwa semua pelabuhan Rusia sekarang harus dianggap sebagai daerah risiko perang.
Dilansir The Guardian, serangan pada Sabtu (5/8/2023) terhadapKapal tanker Sig sepanjang 141 meter merupakan unjuk kekuatan kedua dalam periode 24 jam.
Sebelumnya Ukraina gagal melancarkan serangan terhadap sebuah kapal pendarat Rusia di dekat pelabuhan Novorossiysk Laut Hitam.
Sebuah vidio yang dirilis oleh otoritas Ukraina menunjukkan sebuah drone laut tak berawak menghantam sisi kapal Sig berbendera Rusia, lapor Reuters.
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan Sig diselamatkan dua kapal tunda setelah kehilangan daya.
Tidak ada klaim cedera serius dan tidak ada bahan bakar yang dibuang ke laut.
Baca juga: Rusia Gagalkan Serangan 13 Drone Ukraina di Krimea, 2 Drone di Pelabuhan Laut Hitam
Di saluran Telegram Rusia Baza, foto-foto menunjukkan kerusakan signifikan pada sejumlah kompartemen kapal.
Ledakan yang terjadi saat serangan juga terlihat dari Krimea yang diduduki Rusia.
Memasok Minyak ke Rusia dan Beroperasi di Suriah
Kepala Administrasi yang ditempatkan Rusia di wilayah Zaporizhzhia di Ukraina selatan, Vladimir Rogov membagikan rekaman panggilan darurat dari kapal tanker Sig.
Seorang kru terdengar mengatakan: "Mesin ruangan benar-benar kebanjiran dan kapal tidak dapat bergerak".
Kapal tanker Sig sudah beroperasi selama 9 tahun, memiliki 11 awak.
Sig memasok minyak ke Rusia dan beroperasi di Suriah.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-525: Rusia Gagalkan Serangan Drone di Moskow dan Krimea

Pengangkut minyak ini berada di bawah sanksi Barat dan dibatasi operasinya selama empat tahun.
"Serangan semacam itu dimaksudkan tidak hanya untuk memaksa Rusia kembali ke kesepakatan biji-bijian yang memalukan, tetapi juga untuk sebagian membahayakan kemampuan logistik angkatan bersenjata Rusia di Timur Tengah," Rogov mengklaim di saluran Telegramnya.
Ukraina: Langkah Sangat Logis
Kepala Dinas Keamanan Ukraina, Vasyl Malyuk berkomentar tanpa mengakui keterlibatan militer Ukraina dalam serangan itu.
"Serangan di kapal Federasi Rusia atau Jembatan Krimea adalah langkah yang sangat logis dan efektif dalam kaitannya dengan musuh," ucapnya.
"Operasi khusus semacam itu dilakukan di perairan teritorial Ukraina dan sepenuhnya legal," tuturnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.