Kamis, 2 Oktober 2025

Lika-liku Kehidupan Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny: Lakukan Aksi Protes, Diracun, Dipenjara

Alexei Navalny mendapat tambahan hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan ekstremisme. Tuntutan-tuntutan sebelumnya dianggap bermotif politik.

Alexander NEMENOV / AFP
Sebuah layar menunjukkan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny (dua dari kiri) saat mendengarkan vonisnya atas serangkaian tuduhan ekstremisme di penjara IK-6, di pemukiman Melekhovo di wilayah Vladimir pada 4 Agustus 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam kurun waktu satu dekade, Alexei Navalny telah berubah dari musuh terbesar Kremlin, menjadi tahanan politik Rusia yang paling disorot.

Jumat (4/8/2023), Pengadilan Rusia menghukum pemimpin oposisi Alexei Navalny atas tuduhan ekstremisme dan menjatuhkan hukuman tambahan 19 tahun penjara kepadanya

Navalny - yang merupakan pengkritik paling sengit dari Vladimir Putin - telah menjalani hukuman lebih dari 11 tahun atas berbagai tuduhan yang secara umum dianggap bermotivasi politik.

Organisasi serta pengikutnya telah dilarang oleh pemerintah dan dinyatakan sebagai "ekstremis".

Mengutip Independent, berikut ini sekilas kehidupan Alexei Navalny, aktivisme politik, dan tuduhan yang dia hadapi selama bertahun-tahun.

Baca juga: Film Navalny Tentang Oposisi Rusia, Menangkan Oscar untuk Kategori Documentary Feature

4 Juni 1976 — Navalny lahir di bagian barat wilayah Moskow.

1997 - Lulus dari universitas RUDN Rusia, tempat ia mengambil jurusan hukum.

Ia memperoleh gelar di bidang ekonomi pada tahun 2001 saat bekerja sebagai pengacara.

2004 — Membentuk gerakan menentang pembangunan berlebihan yang merajalela di Moskow, menurut situs kampanyenya.

2008 — Menjadi terkenal karena menuduh korupsi di perusahaan milik negara, seperti raksasa gas Gazprom dan raksasa minyak Rosneft, melalui blognya dan postingan lainnya.

2010 — Mendirikan RosPil, sebuah proyek antikorupsi yang dijalankan oleh tim pengacara yang menganalisis pengeluaran lembaga dan perusahaan negara, mengungkap pelanggaran dan menentangnya di pengadilan.

2011 — Mendirikan Yayasan Pemberantasan Korupsi, yang akan menjadi platform utama timnya untuk mengungkap dugaan korupsi di kalangan petinggi politik Rusia.

Desember 2011 — Berpartisipasi dalam aksi protes massal yang dipicu oleh laporan kecurangan dalam pemilihan parlemen Rusia.

Alexei Navalny ditangkap serta dipenjara selama 15 hari karena "memberontak terhadap pejabat pemerintah".

Maret 2012 — Menyusul pemilihan kembali dan pelantikan Presiden Vladimir Putin, protes massal pecah di Moskow dan di tempat lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved