Nasib Pendidikan Anak di Myanmar dalam Krisis Pascakudeta Junta Militer
Setelah kekerasan meletus di Myanmar setelah kudeta tahun 2021, sebagian besar siswa sekolah menengah di kota terpencil Thantlang meninggalkan sekolah
Penulis:
Larasati Dyah Utami
Editor:
Eko Sutriyanto
AFP/STR
Orang-orang berjalan di jalan melewati Balai Kota Yangon di Yangon pada 31 Januari 2023. - Myanmar menandai dua tahun pada 1 Februari sejak militer merebut kekuasaan, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. (Photo by AFP)
“Tantangan terbesar bagi kami adalah kekurangan guru yang berkualitas,” kata Salai dari Thantlang, yang hanya meminta sebagian namanya digunakan untuk alasan keamanan.
Sekitar 1.100 guru sukarela membantu administrasi paralel mendidik sekitar 17.000 siswa di Thantlang, beberapa dari mereka menghadiri kelas di bawah lembaran plastik yang ditopang oleh bingkai kayu, menurut Salai, yang mengawasi sistem tersebut.
Baca Juga
Hasil Kualifikasi Piala Asia Wanita U20: Indonesia Imbangi Myanmar 2-2, Jaga Asa Lolos Putaran Final |
![]() |
---|
Hasil Kualifikasi Piala Asia Wanita U20: Indonesia Tertinggal 0-1 dari Myanmar di Babak Pertama |
![]() |
---|
Jadwal Sulingjar PAUD 2025 Resmi Dirilis Kemendikdasmen |
![]() |
---|
Klasemen Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita U20 2026: Myanmar Mode Bantai, Indonesia Berbagi Poin |
![]() |
---|
Gelar Latihan Pertama di Myanmar, Pelatih Timnas Putri U20 Indonesia Ungkap Berita Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.