Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-504: Zelensky Gagal Dapatkan Undangan Resmi Gabung dengan NATO

Pembaruan seputar perang Rusia dan Ukraina. Ukraina gagal mengamankan undangan resmi dari NATO untuk bergabung dengan aliansi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Ludovic MARIN / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang makan malam sosial selama KTT NATO, di Istana Kepresidenan di Vilnius pada 11 Juli 2023. Pembaruan seputar perang Rusia dan Ukraina. Ukraina gagal mengamankan undangan resmi dari NATO untuk bergabung dengan aliansi. 

Tetapi ia tidak memberikan skala waktu atau menetapkan persyaratan apa pun yang mungkin harus dipenuhi negara itu sebelum menjadi anggota.

Sunak mengatakan bahwa "tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO" saat dia terbang ke KTT dua hari para pemimpin itu.

Sementara itu, Prancis juga akan mulai memasok Ukraina dengan rudal Scalp jarak jauh yang akan memungkinkan pasukan Kyiv mempertahankan diri, kata Presiden Emmanuel Macron.

“Saya telah memutuskan untuk meningkatkan pengiriman senjata dan peralatan untuk memungkinkan Ukraina memiliki kapasitas untuk menyerang secara mendalam sambil menjaga doktrin kami untuk memungkinkan Ukraina mempertahankan wilayahnya,” katanya pada hari Selasa.

Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa jika AS memasok bom curah ke Ukraina, Moskow akan terpaksa menggunakan "senjata serupa" melawan pasukan Ukraina.

Senjata nuklir Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan prajurit di Kremlin di Moskow pada 27 Juni 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan prajurit di Kremlin di Moskow pada 27 Juni 2023. (Mikhail TERESHCHENKO / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Negara Pemilik Senjata Nuklir Belum Mau Tandatangani Perjanjian SEANWFZ, Menlu Ungkap Penyebabnya

NATO mengatakan belum melihat perubahan dalam postur nuklir Rusia meskipun pengumumannya menempatkan senjata nuklir di Belarusia.

Namun, ketua NATO Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa "retorika nuklir Rusia sembrono dan berbahaya" dan bahwa sekutu NATO memantau dengan cermat apa yang dilakukan Rusia.

“Sejauh ini kami belum melihat adanya perubahan dalam postur penyebaran nuklir Rusia yang membutuhkan perubahan dari kami, namun kami akan tetap waspada,” katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved