Selasa, 30 September 2025

Dikira akan Diculik, Wanita di AS Tembak Sopir Taksi Online hingga Tewas

Wanita di AS tembak sopir taksi online karena dikira akan diculik. Korban baru beberapa minggu menjadi sopir taksi online.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
GoFundMe/ALBERTO SILVA FERNANDEZ/EL PASO TIMES
Istri Daniel Piedra Garcia (kanan) saat peringatan pemakaman suaminya yang tewas ditembak penumpang saat bekerja sebagai driver taksi online. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang sopir taksi online di Texas, AS tewas ditembak penumpangnya sendiri karena kesalahpahaman.

Dilaporkan The Straits Times, Daniel Piedra Garcia (52) baru menjadi pengemudi Uber selama tiga minggu ketika dia menjemput seorang penumpang pada 16 Juni lalu.

Mereka menuju Speaking Rock Casino di El Paso, Texas.

Ketika mereka melewati rambu ke Juarez, Meksiko, kota terdekat di seberang perbatasan, penumpang bernama Phoebe Copas (48), mendadak panik mengkhawatirkan tujuan mereka, katanya kepada pihak berwenang.

Menurut dokumen pengadilan, Copas mengatakan dia takut diculik dan dibawa ke Meksiko.

Saat itulah dia mengambil revolver cokelat-perak dari dompetnya dan menembak kepala Piedra, kata pihak berwenang.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Malang, Pelaku Cari Korban Acak hingga Harapan Keluarga

Mobil mereka lantas menabrak pembatas jalan raya sebelum akhirnya berhenti di Rute 54 AS.

Copas awalnya didakwa dengan penyerangan, tetapi kemudian ditingkatkan menjadi pembunuhan setelah Piedra meninggal di rumah sakit pada 21 Juni.

Seorang hakim menetapkan uang jaminan untuk Copa sebesar US$1,5 juta.

Menurut surat pernyataan yang disiapkan oleh seorang detektif untuk Departemen Kepolisian El Paso, Copas sedang berkunjung dari Kentucky dan dalam perjalanan untuk menemui pacarnya di Speaking Rock Casino, tempat dia bekerja.

Rute yang diambil Piedra adalah rute normal untuk ke tujuan, menurut dokumen pengadilan.

Sementara lokasi di mana Copas menembak Piedra tidak berada di dekat jembatan, pelabuhan masuk atau area lain dengan akses langsung ke perjalanan ke Meksiko.

Copas bahkan tidak menelepon polisi dulu untuk melaporkan ancaman bahaya sebelum menembak Piedra, tulis dokumen pengadilan.

Setelah Copas menembak Piedra, dia mengambil fotonya dan mengirimkannya ke pacarnya sebelum menelepon 911.

Ketika petugas tiba di tempat kejadian, Copas dibantu keluar dari mobil oleh pacarnya.

Copas menjatuhkan semua yang dia pegang ke tanah, termasuk pistol.

Phoebe Copas
Phoebe Copas (El Paso Police Department)

Baca juga: Mengenal Kecubung, Bunga Cantik Mematikan di Balik Perampokan yang Menewaskan Sopir Taksi Online

Sementara itu, Uber merasa "ngeri" dengan apa yang terjadi pada Piedra.

"Kami telah berhubungan dengan keluarganya, dan pikiran kami bersama orang yang dicintainya selama masa sulit yang tak terbayangkan ini," tulis Uber dalam sebuah pernyataan.

Piedra memutuskan menjadi driver Uber sebagai pekerjaan sampingan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.

Ia memiliki seorang istri, Ana Piedra, dan keponakan mereka, Luis Barragan (16), yang mereka besarkan sejak ia berusia tiga bulan tua.

Pada bulan April, Piedra menjalani operasi lutut setelah rak logam menimpanya saat dia bekerja sebagai mekanik diesel, kata keluarganya.

Dia kehilangan pekerjaan karena cedera itu, kata istrinya, dan memutuskan untuk mengambil beberapa pekerjaan tambahan yang bisa dia lakukan sambil duduk.

Pada 16 Juni, Piedra memulai hari dengan membuatkan kopi untuk istrinya.

Dia meminta sang istri untuk membuatkannya burrito karena dia akan keluar hari itu.

Kemudian dia pergi karena ada pelanggan.

“Dia meninggalkan rumah dengan bahagia,” kata istri Piedra dalam sebuah wawancara pada hari Senin.

"Tetapi dia tidak pernah kembali."

Daniel Piedra Garcia
Daniel Piedra Garcia (GoFundMe)

Baca juga: Sopir Taksi Online di Sukoharjo Dibegal, Kepala Korban Dihantam Pakai Paving Block

Ketika Piedra tidak kunjung pulang sore itu, kata sang istri, dia terus menelepon dan mengirim sms kepadanya beberapa kali tetapi tidak berhasil.

Didi Lopez, sepupu Piedra, mengatakan bahwa anggota keluarga mulai memanggil rumah sakit daerah.

Ketika laporan berita lokal tentang penembakan seorang pengemudi Uber tak dikenal mulai beredar, mereka menelepon polisi.

Lopez mengingat Piedra sebagai seseorang yang selalu ingin membuat orang lain tertawa.

Dia terakhir melihatnya sekitar sebulan yang lalu di pesta kelulusan kakaknya.

Pengemudi Uber jarang dirugikan saat bekerja, tetapi pernah terjadi sebelumnya.

Tahun lalu, laporan keselamatan Uber mengatakan total 19 pengemudi tewas di AS pada 2019 dan 2020, 14 kasus karena kecelakaan dan lima karena penyerangan.

Tetapi sebuah laporan baru-baru ini oleh Gig Workers Rising, sebuah kelompok advokasi, menunjukkan bahwa jumlah tersebut meningkat.

Diperkirakan 31 pekerja berbasis aplikasi mengemudi atau pengiriman tewas dalam pekerjaan pada tahun 2022.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan