Memburu para pembenci monyet - Investigasi BBC bongkar komunitas internasional yang pesan video penyiksaan ke pembuat konten di Indonesia
Investigasi BBC selama satu tahun mengungkap kisah orang-orang yang mencari kepuasan dan mengeruk keuntungan dari video penyiksaan…
“Saya mau melaporkan adanya video-video kekerasan terhadap hewan yang beredar di YouTube.” Lalu dia menambahkan beberapa detail dan mengklik tombol kirim.
Tiga bulan berlalu, tak ada yang terjadi. Kapetanich mencoba lagi.
“Saya sudah pernah melapor sebelumnya,” dia mengetik di dalam kotak kecil di layar. “Komunitas pembenci monyet semakin besar sekarang.”
Kali ini dia menuliskan sejumlah nama. Dalam waktu sepekan, teleponnya berdering, dan seorang agen FBI dari kantor di Los Angeles berkata dia dan rekannya akan menemui Kapetanich. Begitulah Kapetanich dan dua agen FBI, bisa bertemu di restoran Meksiko tersebut.
Para agen FBI itu mendengarkan keterangan Kapetanich dengan takjub, mencatat secepat yang mereka bisa. Namun, mereka mewanti-wanti, kasus semacam ini begitu baru untuk mereka dan mungkin butuh waktu untuk memecahkannya.
Lebih dari setahun yang lalu, BBC juga melihat kemunculan video-video penyiksaan monyet ini, dan memutuskan memulai investigasi. Para pembuatnya tampak berasal dari Indonesia.
Komentar-komentar di bawah video-video itu kebanyakan menggunakan bahasa Inggris. Bukannya menunjukkan perasaan marah atau jijik, mereka justru seperti mendapat kepuasan saat menonton monyet — secara spesifik, bayi monyet ekor panjang — disakiti.
Investigasi panjang BBC ini mempertemukan kami dengan Lucy Kapetanich, membawa kami pergi ke beberapa kota di Indonesia dan di Amerika Serikat, serta masuk ke lubang hitam yang kedalamannya tak kami sangka-sangka sebelumnya.
Penyiksaan-penyiksaan terburuk dari semua video itu terlalu mengerikan untuk dijelaskan secara detail dalam laporan ini. Namun dalam upayanya untuk membongkar komunitas ini, Lucy Kapetanich menonton semuanya.
Begitupun Dave Gooptar.
Gooptar tinggal sekitar 6.000 kilometer dari Los Angeles, tepatnya di Port of Spain yang terletak di Trinidad, Kepulauan Karibia. Bekerja sebagai tukang ketik transkripsi lepas, Gooptar menghabiskan banyak waktu luangnya di YouTube guna menonton video dan mengunggah review film horor ke kanal pribadinya yang bernama ‘Yardfish’.
Video lucu bayi capuchin di sebuah ladang di Afrika Selatan membuka perjalanannya masuk ke dunia ini. Seperti Lucy, algoritma YouTube bekerja dengan cara yang sama padanya.
Ketika Kapetanich baru menonton video monyet pertamanya di LA, Gooptar sudah menemukan berbagai versi penyiksaan ringan terhadap monyet di YouTube dan bertekad melakukan sesuatu.
“Saya ingin menyeret orang-orang ini ke permukaan,” kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.