Inflasi: Kalkulator warteg - Berapa harga sepiring nasi kini dan satu dekade lalu?
Tingginya harga bahan pangan dan biaya operasional berpengaruh pada harga seporsi nasi warteg yang naik hampir dua kali lipat dibanding…
"Orang sudah mulai banyak [yang menyewa]. Itu menunjukkan kenaikan aktivitas ekonomi yang juga bisa berdampak pada usaha. Setiap tahun selalu ada kenaikan harga sewa 5%-10%," ujar Rusli kepada BBC.
Laba merosot
Yati menceritakan bahwa dengan harga-harga yang terus naik, keuntungannya pun berkurang. Empat tahun lalu dia bisa belanja dengan modal Rp1,3 juta dan mendapat keuntungan Rp600.000 per hari. Namun kini, untung yang ia dapat hanya sekitar Rp300.000.
"Dulu [keuntungan] bisa separuhnya, sekarang enggak bisa. Paling bisanya seperempat," ujar Yati bermuka murung.
Hal senada diucapkan Warto yang laba warungnya merosot tajam, semula sekitar 33% pada 2018 kini menjadi 25% dari pendapatan kotor.
"Jadi [pengeluaran] kami masih ketutup dari hasil penjualan. Untuk gaji karyawan, untuk kontrakan, untuk ini dan itu masih ada sisanya. Walaupun enggak sebanyak dulu," kata Warto.
Lebih dari setengah responden meraup keuntungan bersih kurang dari Rp200.000 setiap harinya. Jika berjualan lima hari dalam sepekan, para pedagang ini mengantongi duit senilai Upah Minimum Regional (UMR) DKI Jakarta per 2023 dalam sebulan.
Warteg masih diminati
Meski harga berubah atau porsi mengecil, warteg masih menjadi primadona kaum menengah ke bawah di sekitar Jakarta.
"Satu, karena murah [itu] sudah pasti. Dan hemat waktu. Jadi enggak perlu masak sehingga lebih efisien," ungkap Axel.
Hal yang serupa diungkapkan oleh Sandi Tri Pamungkas. Ia bekerja sebagai juru masak di restoran Argentina yang letaknya persis di seberang warteg milik Yati.
Walaupun Sandi memiliki keahlian memasak, ia tetap lebih menyukai makanan warteg dibandingkan masakannya sendiri. Alasannya adalah menu warteg yang terkesan 'rumahan', harganya yang murah dan lokasinya yang dekat.
"Kalau makan di warteg, saya jarang pilih menu yang sama. Biasanya yang penting ada sayurnya, ada proteinnya, ayam atau ikan," kata Sandi.
Terkait perubahan harga, dirinya mengaku tak kaget, "karena saya sudah tahu juga, saya juga orang kuliner juga, suka beli bahan baku."
Siasat di situasi sulit
Rusli berpendapat, pemerintah dan pelaku usaha perlu memainkan perannya dengan baik di tengah inflasi harga barang dan jasa.
Menurutnya, dalam menghadapi El Nino dan cuaca buruk, pemerintah mestinya bisa memprediksi daerah mana saja yang kemungkinan akan gagal panen akibat kekeringan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.