Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky: Rusia Telantarkan Korban Banjir di Wilayah Kherson yang Diduduki

Zelensky sebut Rusia telantarkan korban banjir di wilayah Kherson setelah bendungan Nova Kakhovka jebol. Tim SAR tak bisa evakuasi karena ditembaki.

Editor: Nuryanti
Oleksandr GIMANOV / AFP
Seorang polisi dan seorang wanita membantu mengevakuasi seorang warga lanjut usia dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul banjir yang meluas akibat kerusakan bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Rusia meninggalkan warga Ukraina yang terdampak banjir di wilayah Kherson yang diduduki.

"Situasi di wilayah Kherson yang diduduki benar-benar bencana," kata Zelensky di Twitter, Rabu (7/6/2023).

"Para penjajah meninggalkan begitu saja orang-orang dalam kondisi yang mengerikan ini. Tanpa penyelamatan, tanpa air, hanya di atas atap di komunitas yang banjir," lanjutnya.

Ia mengatakan, ratusan orang dibiarkan tanpa akses normal ke air minum.

Menurutnya, layanan Ukraina terlibat dalam evakuasi, tapi hanya dapat membantu di wilayah yang dikuasai Ukraina.

Presiden Ukraina itu tidak bisa memperkirakan jumlah warga yang belum dievakuasi di wilayah itu, dikutip dari RFERL

Baca juga: China-Rusia Gelar Patroli Udara di Atas Laut Jepang, Asia Serukan Siaga Perang

Zelensky Minta Bantuan Internasional

Sementara itu, ia mengharapkan bantuan dari PBB dan masyarakat internasional.

"Sangat penting bagi organisasi internasional, seperti Komite Palang Merah Internasional, untuk segera terlibat dalam operasi penyelamatan dan membantu orang-orang di wilayah pendudukan Kherson," kata Zelensky dalam pidato video hariannya.

“Jika organisasi internasional tidak hadir di zona bencana, berarti tidak ada sama sekali atau tidak mampu,” lanjutnya, dikutip dari CBC News.

PBB 'Gagal' Beri Bantuan ke Korban Banjir di Kherson

Pasukan keamanan Ukraina mengangkut penduduk setempat dengan perahu selama evakuasi dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Ukraina mengevakuasi ribuan orang pada 7 Juni setelah serangan terhadap bendungan besar yang dikuasai Rusia mengeluarkan semburan air, menggenangi dua lusin desa dan memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan. ALEKSEY FILIPPOV / AFP
Pasukan keamanan Ukraina mengangkut penduduk setempat dengan perahu selama evakuasi dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Ukraina mengevakuasi ribuan orang pada 7 Juni setelah serangan terhadap bendungan besar yang dikuasai Rusia mengeluarkan semburan air, menggenangi dua lusin desa dan memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan. ALEKSEY FILIPPOV / AFP (ALEKSEY FILIPPOV / AFP)

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Jebolnya Bendungan Nova Kakhovka, Seberapa Penting Bagi Ukraina?

Presiden Ukraina, Volordymyr Zelensky mengungkapkan keterkejutannya atas 'kegagalan' PBB dan Palang Merah Internasional untuk memberikan bantuan pada korban banjir di Kherson.

"Meskipun malapetaka terjadi beberapa jam yang lalu, mereka tidak ada di sini," kata Zelensky kepada surat kabar Jerman, Bild and Die Welt dan Politico.

"Kami tidak mendapat tanggapan. Saya terkejut," katanya, dikutip dari Reuters.

Zelensky mengatakan, tentara Rusia menembak dari jarak jauh saat upaya penyelamatan sedang berlangsung.

"Begitu pembantu kami mencoba menyelamatkan mereka, mereka ditembak," katanya.

Seorang penduduk setempat berenang di dekat sebuah rumah di daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Lebih dari 2.700 orang telah dievakuasi di kedua sisi Sungai Dnipro dari banjir yang disebabkan oleh penghancuran bendungan Kakhovka yang diduduki Rusia di Ukraina, kata para pejabat pada 7 Juni 2023. (Photo by Olexander Kornyakov / AFP)
Seorang penduduk setempat berenang di dekat sebuah rumah di daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Lebih dari 2.700 orang telah dievakuasi di kedua sisi Sungai Dnipro dari banjir yang disebabkan oleh penghancuran bendungan Kakhovka yang diduduki Rusia di Ukraina, kata para pejabat pada 7 Juni 2023. (Photo by Olexander Kornyakov / AFP) (AFP/OLEXANDER KORNYAKOV)

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, juga mendesak organisasi kemanusiaan internasional untuk memberikan bantuan mendesak.

"Penjajah Rusia bahkan tidak berusaha untuk membantu orang-orang ini, mereka membiarkan mereka binasa," kata Denys Shmyhal di Telegram.

"Kami memohon kepada Anda untuk mengambil alih evakuasi orang-orang dari wilayah wilayah Kherson yang diduduki oleh Rusia. Kita harus menyelamatkan nyawa orang-orang yang telah dihukum mati oleh penjajah," lanjutnya.

Sejauh ini, 2.000 orang telah dievakuasi dari bagian zona banjir yang dikuasai Ukraina.

Ketinggian air telah mencapai level tertinggi di 17 pemukiman dengan populasi gabungan 16.000 orang.

"Semuanya terendam air, semua perabot, lemari es, makanan, semua bunga, semuanya terapung. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Oksana, 53, warga di kota Kherson, hilir bendungan.

Bendungan PLTA Nova Kakhovka Jebol

Gambar handout SkySat yang diambil dan dirilis oleh Planet Labs PBC pada 6 Juni 2023 ini menunjukkan air mengalir melalui bendungan HPP Kakhovka yang rusak di Ukraina selatan. Penghancuran sebagian pada 6 Juni 2023 dari bendungan besar yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan mengeluarkan semburan air yang membanjiri dua lusin desa yang memaksa evakuasi massal, memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan di dekat garis depan perang. Moskow dan Kyiv saling menyalahkan karena merobek lubang menganga di bendungan Kakhovka karena ekspektasi yang dibangun selama dimulainya serangan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu. (Photo by Handout / 2023 Planet Labs PBC / AFP)
Gambar handout SkySat yang diambil dan dirilis oleh Planet Labs PBC pada 6 Juni 2023 ini menunjukkan air mengalir melalui bendungan HPP Kakhovka yang rusak di Ukraina selatan. Penghancuran sebagian pada 6 Juni 2023 dari bendungan besar yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan mengeluarkan semburan air yang membanjiri dua lusin desa yang memaksa evakuasi massal, memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan di dekat garis depan perang. Moskow dan Kyiv saling menyalahkan karena merobek lubang menganga di bendungan Kakhovka karena ekspektasi yang dibangun selama dimulainya serangan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu. (Photo by Handout / 2023 Planet Labs PBC / AFP) (AFP/HANDOUT)

Baca juga: Bendungan Kakhovka Jebol, Ukraina-Rusia Saling Tuding di PBB

Bendungan Nova Kakhovka dari aliran sungai Dnipro yang menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), jebol pada Selasa (6/6/2023).

Rusia dan Ukraina saling tuduh soal pihak yang menyebabkan jebolnya bendungan Nova Kakhovka.

Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan itu, dikutip dari The Kyiv Independent.

Sementara Rusia menuduh Ukraina menembaki bendungan itu.

Rusia mengatakan penembakan itu menghancurkan katup hidrolik yang memicu pelepasan air yang tidak terkendali, dikutip dari TASS.

Sekitar 22.000 orang tinggal di daerah yang berisiko banjir di daerah yang dikuasai Rusia di selatan kota.

Sementara itu, 16.000 orang tinggal di zona paling kritis di wilayah yang dikuasai Ukraina di tepi utara.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved