Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah pria lumpuh dapat berjalan kembali berkat teknologi implan otak

Seorang pria yang lumpuh mampu berjalan kembali hanya dengan berpikir, berkat teknologi implan otak.

Para peneliti menemukan bahwa setelah beberapa minggu latihan, Gert-Jan bisa berdiri dan berjalan dengan bantuan alat. Gerakannya lamban tapi halus, menurut Prof Grégoire Courtine dari École Polytechnique Fédérale di Lausanne (EPFL), yang memimpin proyek tersebut.

"Melihatnya berjalan begitu alami sangat mengharukan," katanya. "Ini adalah perubahan paradigma dari apa yang tersedia sebelumnya".

Implan otak adalah pengembangan dari karya Prof Courtine sebelumnya. Dia awalnya hanya menggunakan implan tulang belakang untuk memulihkan gerakan kaki. Implan tersebut memperkuat sinyal lemah dari otak ke bagian tulang belakang yang rusak. Sinyal tersebut juga semakin diperkuat oleh sinyal yang diprogram dari komputer.

Baca juga:

BBC News melaporkan bahwa pada tahun 2018, David M'Zee menjadi pasien pertama yang sukses disembuhkan dengan implan tulang belakang, sehingga ia dapat memiliki bayi dengan istrinya, sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

Dan tahun lalu kami melaporkan bagaimana, akibat teknologi yang sama, Michel Roccati menjadi orang pertama dengan kerusakan tulang belakang parah yang dapat berjalan kembali.

Keduanya sangat terbantu namun gerakan berjalan mereka telah diprogram sebelumnya dan kelihatan seperti robot. Mereka juga harus menjaga agar gerakan mereka sejalan dengan komputer serta harus berhenti dan mengatur ulang jika tidak sinkron.

Gert-Jan pertama kali mencoba implan tulang belakang sebelum dia mendapatkan implan otak. Dia mengatakan bahwa dia sekarang memegang kendali yang jauh lebih besar.

"Sebelumnya saya merasa sistem mengendalikan saya, tetapi sekarang saya mengendalikannya," kata Gert-Jan.

Baik sistem lama maupun baru tidak dapat digunakan terus-menerus. Ukurannya agak besar dan masih dalam tahap percobaan.

Sebaliknya, pasien menggunakannya selama satu jam atau lebih selama beberapa kali seminggu sebagai bagian dari proses pemulihan. Tindakan berjalan melatih otot dan memulihkan kemampuan bergerak sampai taraf tertentu ketika sistem dimatikan, menunjukkan bahwa saraf yang rusak dapat tumbuh kembali.

Tujuan akhirnya ialah untuk membuat teknologi yang lebih kecil. Perusahaan Prof Courtine, Onward Medical, sedang melakukan berbagai perbaikan untuk mengomersialkan teknologi ini sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Sebentar lagi akan tersedia," kata Prof Courtine. "Gert-Jan menerima implan 10 tahun setelah kecelakaannya. Bayangkan kalau kita memasangkan antarmuka otak-tulang belakang hanya beberapa minggu setelah cedera. Potensi pemulihannya luar biasa".

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved