Kamis, 2 Oktober 2025

Jokowi Sebut Bumi Butuh Aksi Nyata Hadapi Ancaman Perubahan Iklim: Bukan Talk the Talk

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas soal iklim, energi, dan lingkungan dihadapan pemimpin negara dunia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar akun Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sesi foto bersama pemimpin negara G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas soal iklim, energi, dan lingkungan di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang.

Jokowi mengatakan bahwa pendekatan lama harus ditinggalkan sebab bumi membutuhkan aksi nyata untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.

"Bukan talk the talk yang tidak berujung konkret," kata Jokowi seperti dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (20/5/2023).

Dia mengatakan Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional

"Sebuah komitmen yang harus diikuti dengan kemitraan yang memberdayakan," kata Jokowi

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dukungan pendanaan iklim bagi negara berkembang harus konstruktif dan jauh dari kebijakan diskriminatif yang mengatasnamakan lingkungan.

Dukungan pendanaan dalam bentuk seperti utang, menurut Jokowi, hanya akan menjadi beban.

"Saya harus sampaikan, jujur negara berkembang ragu terhadap komitmen pendanaan negara maju yang hingga kini komitmen USD 100 miliar/tahun masih belum terpenuhi," lanjutnya.

Dia pun mendorong semua negara untuk meningkatkan aksi konkret menghadapi ancaman perubahan iklim.

Baca juga: Kala Jokowi Ditunggu Pimpinan G7 saat Sesi Foto, PM Jepang dan Presiden Prancis Panggil Berkali-kali

"Indonesia telah lakukan banyak hal seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir, rehabilitasi 600.000 hektare hutan mangrove selesai di 2024, rehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis, kebakaran hutan turun 88 persen, bangun 30.000 hektare kawasan industri hijau, dan dorong pengembangan ekosistem EV,"  tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved