Sabtu, 4 Oktober 2025

Rumah warga difabel Palestina diserang rudal Israel - 'Apakah mereka menembakkan roket?'

Israel mengatakan bangunan yang dihantamnya digunakan sebagai "pusat komando dan kontrol" oleh Jihad Islam untuk mengarahkan peluncuran…

Perang yang lebih besar dapat membuat opini populer malah berubah menjadi menentangnya.

Sejak 2021, pemerintah Israel telah memberikan izin kepada ribuan pekerja untuk menyeberang ke Israel, meningkatkan ekonomi Gaza dan memperkuat pendapatan pajak untuk Hamas.

Namun, kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa pihaknya menentang rencana pawai bendera ultranasionalis Israel melalui wilayah Muslim di Yerusalem timur pada Kamis.

Hal itu membuat ketegangan terus memanas.

Israel dan negara-negara Barat memasukkan Hamas dan Jihad Islam dalam daftar organisasi teroris.

Namun, banyak warga Palestina di sini merasa diabaikan oleh komunitas internasional yang masih berbicara tentang masa depan politik untuk kawasan itu - solusi dua negara - yang ditolak mentah-mentah oleh pemerintah nasionalis Israel dan kelompok bersenjata Palestina.

Di rumah Nabhan, para tetangga dan badan amal yang berbasis di Gaza berkumpul sebagai tanda solidaritas.

Itu terjadi di hari yang sama dengan peringatan 75 tahun Nakba, ketika 700.000 orang Palestina melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam konflik seputar pembentukan Israel.

Para warga yang kehilangan tempat tinggalnya mengangkat tanda bertuliskan "Lindungi kami" dan "Kami meminta bantuan".

Ataf Nabhan, yang menerima panggilan peringatan dari petugas intelijen Israel, menunjuk ke puing-puing dan memberi tahu saya permohonannya sederhana.

"Keluarga ini membutuhkan tempat berlindung," katanya. "Kami hanya meminta organisasi hak asasi manusia - menjaga keluarga ini."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved