Konflik Palestina Vs Israel
Keluarga Difabel di Jalur Gaza Kehilangan Rumah setelah Israel Luncurkan Bom
Israel menghancurkan rumah keluarga difabel di Jalur Gaza. Intelijen Israel menelepon keluarga difabel Nabhan sebelum meluncurkan bom pada 13 Mei.
Saat itu, Kamal Nabhan, menerima telepon dari nomor pribadi.
Sepupunya, Ataf Nabhan mengambil telepon itu.
"Saya mengambil telepon darinya dan berbicara dengan orang di telepon," kata Ataf, dikutip dari CNN Internasional.
"Dia bilang, dia (penelepon) dari intelijen Israel dan Anda punya waktu lima menit untuk mengevakuasi rumah," katanya.
Agen Israel itu memerintahkan mereka untuk mengevakuasi rumah sebelum mereka mengebomnya.
Sepupunya, Hussam Nabhan (45), mencoba mengulur waktu dengan petugas Israel.
Ia mengatakan kepadanya, rumah tersebut termasuk orang cacat, tapi semuanya sia-sia.
"Dia memberi tahu saya, 'Anda memiliki waktu lima menit'. Kami bergegas ke rumah dan menemukan gadis-gadis itu tergeletak di tanah. Terima kasih kepada tetangga kami yang dapat membawa mereka keluar dan kami berhasil meninggalkan rumah dengan keajaiban," katanya, dikutip dari Reuters.
Sang ibu, Najah (57), mengatakan mereka tidak mengambil apapun dari rumah bahkan KTP.
"Rumah itu tempat penampungan anak perempuan, mereka punya toilet cacat, kursi roda, tempat tidur untuk tidur. Barang-barang yang tadinya sulit didapat, sekarang tidak ada apa-apanya," kata Najah.
"Bagaimana saya akan menggendongnya setelah rodanya hilang, kasur (sehat) juga hilang," tambahnya.

Jamal al-Rozzi, direktur eksekutif Masyarakat untuk Rehabilitasi yang berbasis di Gaza, yang datang untuk membantu keluarga, mengatakan kelompoknya akan memberikan bantuan termasuk makanan dan peralatan medis.
"Saya merasa marah dan sakit hati karena ini tidak boleh terjadi, setidaknya tidak untuk warga sipil, terutama orang cacat," katanya.
Saat pemboman itu, kerabat Kamal Nabhan lainnya juga berlindung di balik puing-puing.
Rahma Nabhan dan suaminya Yasser sedang duduk di bawah lempengan atap yang retak, saling menyerahkan bayi perempuan mereka, Jori, untuk menenangkan tangisannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.