40 Migran Tewas akibat Kebakaran di Pusat Penampungan di Kota Ciudad Juarez Meksiko
40 migran tewas akibat kebakaran di pusat penampungan di Kota Ciudad Juarez, Meksiko. Kebakaran ini diduga karena aksi protes dengan pembakaran kasur.
Migran Venezuela lainnya, Emilio Jose, yang sedang mencari istrinya, mengatakan tidak diberi informasi apapun mengenai keberadaan istrinya.
“Bahkan jika kita ilegal atau tidak berdokumen, kita adalah manusia yang merasakan. Lihatlah apa yang terjadi; beberapa orang terluka dan menderita akibat dari apa yang terjadi,” katanya.
Mengapa Banyak Migran di Meksiko?
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah menanggapi lonjakan migrasi yang luar biasa di perbatasan barat daya dengan mencoba mencegah orang menyeberang secara ilegal.
Sebelumnya, AS menerapkan kebijakan untuk mengusir migran dari AS karena aturan Covid-19, namun aturan ini akan berakhir pada 11 Mei 2023.
AS lebih condong mendeportasi mereka ke Meksiko untuk menerima migran yang diusir oleh pejabat perbatasan AS.
Presiden Joe Biden berpendapat, hal ini demi mencegah migran melakukan perjalanan berbahaya untuk menyeberang secara ilegal ke AS.
Langkah-langkah ini telah mengurangi serbuan orang ke AS, namun juga menambah penumpukan migran tanpa henti di Meksiko, dikutip dari The New York Times.
Hal ini membuat tempat penampungan migran di Meksiko kewalahan, di mana pihak berwenang Meksiko memiliki catatan yang buruk tentang hak asasi manusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Meksiko
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.